Experience, Makassar — Jelang bulan suci Ramadhan dan Hari raya Idul Fitri, Dinas kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan memantapkan komitmen dan prioritas kerja untuk mempercepat upaya pencegahan dan mitigasi Covid 19 bagi kelompok rentan, ternasuk penyandang disabilitas melalui kampanye kominikasi resiko.
Hal tersebut dimaksudkan sebagai upaya dalam meningkatkan perlindungan kesehatan bagi masyarakat, terutama menjelang terbukanya arus mudik lebaran yang akan datang.
Saat ini Dinas Kesehatan Provinsi tengah melakukan koordinasi bersama Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah ( Bappelitbangda ) dengan dukungan Program Kemitraan Australia – Indonesia Untuk Ketahanan Kesehatan (AIHSP).
Upaya dukungan tersebut salah satunya dalam bentuk sosialisasi dan lokakarya penguasaan keterampilan komunikasi resiko krisis kesehatan Covid 19 melalui serangkaian sesi yang dilakukan Selasa (29/3/2022) malam di Hotel Aryaduta dan Hotel Four Point Makassar yang melibatkan berbagai kalangan pemerintah, swasta, serta beberapa organisasi masyarakat.
Menurut Staf Khusus Presiden Bidang Sosial. Angkie Yudistia, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa Kelompok penyandang disabilitas adalah kelompok rentan karena umumnya memiliki komorbiditas penyakit bawaan lain.Informasi yang menjelaskan manfaat dan resiko vaksin bagi kondisi khusus yang dapat di akses oleh teman-teman tuli dan disabilitas yang perlu lebih ditingkatkan.
Angkie sendiri sangat mengapresiasi upaya untuk menyediakan lebih banyak informasi ramah disabilitas yang berwawasan komunikasi resiko secara tepat sasaran agar dapat kembali aktif dalam kegiatan sosial dan ekonomi ditengah memasuki masa normal.
Sementara itu Kepala Bappelitbangda, Andi Darmawan Bintang di sela -sela giat menyampaikan bahwa covid 19 merupakan pandemi yang merebak ke seluruh dunia, dimana tantangan geografis dan lingkungan hidup serta corak sosial budaya masyarakat yang berbeda -beda.
“Masih banyaknya masyarakat yang selalu terjebak oleh informasi hoax bahwa vaksinasi dapat melemahkan daya intelektualitas serta mengancam kesehatan tubuh.Pak Andi juga menyampaikan lewat forum ini agar kiranya dapat saling bantu dalam menangkal informasi – informasi yang tidak benar tentang covid 19”. Ujarnya
Hal senada juga di ungkapkan Sekertaris Dinkes, DR. dr Bachtiar Baso M.Kes, yang mengutarakan bahwa saat ini pemerintah telah melakukan percepatan vaksinasi covid 19 untuk bisa mencapai 70% secara nasional di bulan Juni 2022 mendatang.Total cakupan vaksinasi dosis ke – 2 di sulawesi selatan baru mencapai 61,37% danbvaksin booster baru mencapai 3,63% dimana cakupan ini belum termasuk kelompok yang rentan yaitu penyandang disabilitas dan lansia secara keseluruhan.
Program sosialisasi dan lokakarya ini sangat relevan, terutama pihak yang terlibat langsung dalam penanganan covid 19 untuk lebih meningkatkan cakupan vaksinasinya utamanya pada kelompok rentan. Tuturnya
Team Leader AIHSP John Leigh, menyampaikan bahwa merupakan suatu kebanggaan bagi pemerintah Australia melalui program AIHSP dalam mendukung kegiatan ini karena peningkatan akses vaksin bagi kelompok rentan merupakan suatu program yang sejalan dengan kami.Ia menegaskan bahwa gelombang covid 19 masih bisa naik lagi jika kita tidak bisa hidup berdampingan dengan virus corona oleh karena itu akses informasi bagi kelompok rentan harus terus di tingkatkan.