SulselExeprience.com, Makassar – Universitas Bosowa (Unibos) berkerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) melakukan pemeriksaan virus corona dengan rapid test kepada sejumlah pegawai dan karyawan lingkup Kampus Unibos, Senin (20/4/2020).
Rektor Unibos Prof Saleh Pallu mengatakan pemeriksaan repid test ini merupakan langka awal untuk mengetahui siapa-siapa di Universitas Bosowa terindikasi virus berbahaya ini.
“Ini juga merupakan salah satu cara untuk membantu pemerintah melawan virus covid-19 ini, sehingga jika nantinya ada terindikasi positif tentu ada langkah-langkah sesuai prosedur dari IDI”katanya.
Kendati demikian pihak Unibos juga mengeluhkan terbatasnya alat rapid test virus mematikan ini. “Alatnya terbatas dan mahal, dari tiga minggu kita pesan namun barangnya baru datang,” keluh Prof Saleh.
Terbatasnya alat ini, kata Prof Saleh membuat test covid-19 di Unibos akan dilakukan secara bertahap. “Target kita sekitar 600 orang, namun hari ini baru kita tes 60 karena alat kita terbatas, mungkin ada 10 tahap” katanya.
Sementara itu Koordinator Tim Rapid Test Covid-19 Unibos, Dr. Marhaen Hardjo Ph.D mengharapkan kegiatan rapid test mandiri ini bisa membantu pemerintah Kota Makassar termasuk Ikatan Dokter Indonesia Kota Makassar dalam memerangi virus covid-19.
“Kita sangat apresiasi apa yang di lakukan oleh Unibos, kami sangat berharap jika semua institusi, baik swasta maupun pemerintah, secara serentak melakukan rapid test, maka kita bisa melakukan pemetaan yang lebih detil mengenai pola penyebaran covid-19,” tandasnya. (ris)