Makassar, Experience – Sejumlah pengamat menyebut tensi politik kian meningkat menjelang tahapan pendaftaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Kota Makassar, 4 hingga 6 September 2020 mendatang.
Perkembangan terakhir diketahui Bakal Calon Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto (Danny Pomanto) mendapat dukungan dari Partai yang diketuai Anis Matta yakni partai Gelombang Rakyat (Gelora). Namun dihari yang sama beredar foto yang tersebar di grup WhatsApp, Rabu (26/8/2020), dimana memperlihatkan Bakal Calon Wali Kota Makassar lainnya, Syamsu Rizal (Deng Ical) bersama Wali Kota Makassar periode 2004-2013 Ilham Arief Sirajuddin (IAS) foto duduk bersama dengan Ketua DPP Partai Gelora Anis Matta. Dan saat dikonfirmasi prihal foto tersebut, IAS membenarkan foto pertemuan tersebut.
Menanggapi hal itu, Pengamat politik dari Pusat Kajian Politik dan Kebijakan Publik (PKPK), Muh Saifullah mengatakan, seperti yang dikatakan beberapa bulan lalu bahwa memang nantinya akan ada dua Pasangan Calon (Paslon) yang terkuat pada pilwalkot Makassar.
“Seperti yang saya bilang beberapa bulan lalu peta pilwalkot diantara 4 paslon yang saya lihat memang ada dua yang terkuat yaitu Danny-Fatma dan Deng Ical-Fadli,” ucap Saifullah, saat dikonfirmasi via WhatsApp, Jumat (28/8/2020) malam.
Menurutnya, hal yang wajar jika Deng Ical dan IAS saat ini agak panik.
“Saya melihatnya Deng Ical dan IAS agak panik. Itu wajar, setelah PKS lepas, Gelora dukung Danny. PKS ke Golkar mungkin yah sudahlah, tapi ini persoalannya Gelora dukung Danny yang notabene rival terberatnya,” terang Saifullah.
“Meskipun Gelora non parlemen tapi IAS sebagai politisi senior di Makassar paham betul kekuatan Anis Matta di Makassar. IAS tahu basis massa militan Anis Matta. Jadi wajar kalau agak panik memang,” tambahnya.
Untuk itu, kata Saifullah harus ada manuver dan strategi brillian dari kubu Deng Ical agar bisa memenangkan pilwalkot ini.
“Kubu Deng Ical harus kerja ekstra ini, kalau tidak, seperti yang saya katakan sebelumnya yah Danny semakin didepan,” pungkasnya. (*)
