Makassar, sulselexperience-Di depan ratusan para peserta Rapat Koordinasi Kelompok Kerja (Pokja) Pendamping Sasaran Deradikalisasi untuk Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat dan Maluku, Staf Ahli Pangdam bidang Ideologi Politik Kolonel Czi Ade Heri Kurniawan menjelaskan peran TNI dalam melakukan Deradikalisasi, Selasa, (26/11).
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Subdit Bina Masyarakat Direktorat Deradikalisasi Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT RI, berlangsung selama 4 hari mulai tanggal 25 sampai 28 November 2019, bertempat di Hotel Gammara Aula Eboni Jl. Tanjung Bunga Makassar.
Pada kesempatan tersebut Kolonel Ade selaku narasumber memberikan materi dengan judul “Peran Babinsa Dalam Menanggulangi Radikal Terorisme”, dengan harapan para pendamping deradikalisasi memahami tugas TNI dan peran Babinsa dalam melakukan cegah tangkal paham radikal dan terorisme di daerah binaannya.
“Babinsa sebagai bagian dari organisasi TNI AD, merupakan ujung tombak dalam menanggulangi radikalisme dan terorisme di tengah masyarakat desa atau kelurahan”, jelas Kolonel Ade
“Radikalisme dan terorisme merupakan ancaman nyata yang membahayakan kedaulatan negara dan keutuhan bangsa, sehingga para Babinsa dituntut untuk mampu melaksanakan tugasnya serta bekerjasama dengan aparat terkait dalam menanggulangi ancaman tersebut wilayahnya”, tambahnya
“Dalam tugas tersebut Babinsa harus mampu memberikan pembinaan moral sesuai nilai-nilai luhur Pancasila kepada masyarakat, menumbuhkan semangat kebersamaan kesadaran akan bahaya radikal terorisme”
Sebagai kesimpulan Kolonel Ade menjelaskan perlunya pembinaan yang terprogram dalam melakukan penguatan maupun penangkalan paham radikal dan terorisme, terlebih adanya Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) yang bisa menjalankan perannya di daerah-daerah dengan menggandeng stakeholder lainnya
Kegiatan yang diikuti oleh kurang lebih 153 orang terdiri dari unsur TNI Polri, Kementerian Agama, Kementerian Hukum dan Ham, maupun dari Satgas Tinombala dan Angin Mammiri.
Hadir pada acara tersebut Direktur Deradikalisasi BNPT, Prof. Dr. Irfan Idris, M.A serta Kelompok Ahli BNPT, Prof. Dr. Syaiful Bakhri, S.H., M.H. dan Prof. Dr. Hamdi Muluk, M.Si, Aspotdirga Kaskoopau II Kolonel Pom Muhammad Nur dan pejabat perwakilan dari Pemprov Sulsel, Polda Sulsel serta Kanwil Kemenkumhan Sulsel.(£)