Liberalnews, Pangkep – Dosen FPIK UMI Makassar Melakukan Penerapan Teknologi Atraktor Cumi-Cumi Ramah Lingkungan di Desa Mattiro Deceng
Kegiatan tersebut merupakan salah satu bagian dari implementasi Tri Darma perguruan tinggi bagi dosen yaitu pengabdian pada masyarakat.
Kegiatan ini juga terlaksana melalui lembaga pengabdian masyarakat dan da’wa (LPMD) Universitas Muslim Indonesia Makassar kerjasama dengan ristekdikti .
Penerapan teknologi atraktor cumi-cumi ramah lingkungan oleh tim pengabdi Dosen Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan UMI Makassar ini di Ketuai Dr.Ir. Abdul Rauf, M.Si
“Atraktor cumi-cumi yang dikembangkan sebagai tujuan utama memperkaya sumberdaya cumi-cumi di suatu kawasan perairan.” Dr.Ir. Abdul Rauf, M.Si Selasa (26/2/2019) liberalnews.net
Cumi-cumi biasanya memilih kedalaman perairan dan benda-benda yang terdapat dalam perairan untuk meletakkan telurnya. Cumi-cumi cenderung menempelkan telurnya pada benda berbentuk helaian atau tangkai yang letaknya agak terlindung dan tempat agak gelap
Nelayan cumi-cumi di Kabupaten Pangkep, khususnya di Desa Mattirodeceng saat ini masih menggunakan metode kompensional yaitu memancing dan mencari lokasi fishing ground dalam kegiatan penangkapannya sehingga mempunyai biaya operasional yang cukup tinggi dan hasilnya belum optimal serta sangat tergantung dengan musim.
Adapun tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk melatih nelayan dalam mendesain dan mengoperasikan alat bantu “atraktor cumi-cumi” ramah lingkungan. Disamping itu, keistimewaan alat ini adalah dapat memperkecil biaya operasi penangkapan dan dapat dioperasikan sepanjang tahun.
Alat ini disamping berfungsi sebagai alat bantu penangkapan yang digunakan untuk mengumpulkan cumi-cumi, juga berfungsi sebagai tempat untuk melekatkan telur dan memijah. Dari aspek ekonomi alat ini memberikan kontribusi terhadap peningkatan pendapatan nelayan, sedangkan dari aspek ekologi dapat merestoking bibit-bibit cumi-cumi dalam jumlah besar untuk menjamin keberlanjutan sumberdaya cumi-cumi di laut.