Sulselexperience.com, Makassar — Kerumitan dan saling terkaitnya masalah-masalah kesehatan di Kota Makassar membutuhkan kolaborasi lintas sektor antara lembaga pemerintah, organisasi internasional, LSM, universitas, dan sektor swasta, 28 janauri 2020, lalu.
Untuk mendiskusikan permasalahan dan merancang aksi komprehensif untuk membangun kota sehat Makassar, dilaksanakan kegiatan pertemuan Koordinasi Program Kota Sehat dan Workshop Penyusunan Strategi untuk Implementasi Rencana Aksi. Kegiatan berlangsung selama dua (2) hari pada hari Selasa – Rabu, 28 – 29 Januari 2020 di Hotel Novotel, Makassar, yang dimulai dengan pembahasan strategi intervensi berdasarkan pendekatan sistem dan diakhiri dengan penandatanganan Piagam Komitmen Bersama Kolaborasi Membangun Kota Sehat.
Kegiatan yang difasilitasi oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Makassar dan International Organization for Migration (IOM) dihadiri oleh SKPD terkait dan beberapa lembaga, seperti Kotaku, IUWASH Plus, UNICEF, RISE, Yayasan Save the Children, Universitas Hasanuddin, Forum Kota Sehat, Sekolah Tanpa Batas, Forum Jurnalis Sanitasi, LSKP, Madani, Yayasan Bakti, Rumah Zakat, Pertamina, Yayasan Kalla dan beberapa lembaga lainnya.
Dimulai dengan meninjau masalah, sumber daya yang dimiliki, dan hasil yang ingin dicapai menggunakan peta sistem kesehatan yang interaktif, peserta kemudian mengidentifikasi isu prioritas yang dapat membawa dampak positif yang lebih besar maupun lebih luas. Hasil identifikasi ini akan digunakan untuk merancang program kolaborasi yang akan dikerjakan bersama-sama. Kegiatan dibuka oleh dr. Andi Hadijai Iriani, Sp. THT-KL, M. Si, Kepala Bappeda Kota Makassar, yang mengapresiasi upaya kolaborasi dan kemitraan dalam membangun Kota Sehat.
“ Kolaborasi ini penting untuk mengatasi tantangan-tantangan Kota Sehat pada lokasi-lokasi yang perlu mendapat perhatian,” tambahnya menekankan.
“Di samping menangani isu pengungsi internasional, IOM juga memberikan perhatian kepada migran lokal dan masyarakat setempat melalui proyek Building Healthy Cities yang didanai USAID sebagai kontribusi kepada pembangunan Kota Makassar,” ujar Song Ha Dinh, Program Coordinator IOM di Indonesia Timur dalam sambutannya.
Kegiatan ini merupakan rangkaian dari beberapa pertemuan koordinasi sebelumnya dan kunjungan langsung ke lokasi-lokasi target program oleh pemerintah kota dengan lintas sektor sejak Oktober 2019.
Kunjungan tersebut bermaksud melihat dan berinteraksi langsung dengan masyarakat setempat.
“Komitmen dari masyarakat perlu didorong sehingga terlibat secara penuh dalam membangun Kota Sehat. Dibutuhkan upaya selama bertahun-tahun dan keterlibatan seluruh lapisan masyarakat. Telah terjadi perubahan menuju Kota Sehat di Makassar, namun upaya kita masih perlu berlanjut,” papar Prof. Sukri Palutturi, SKM, M.Kes, M.Sc.PH, Ph.D, Guru Besar Fakultas Kesehatan Makassar, Universitas Hasanuddin, Makassar.
Komitmen Bersama merupakan pernyataan atau komitmen pelaksanaan program Kota Sehat sesuai peran masing-masing sehingga diharapkan kegiatan-kegiatan yang dihasilkan pada kegiatan ini dapat diimplementasikan secara nyata bersama-sama, (Fina).