Experience.com, Makassar : Pelaksana Tugas Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman, menilai, pendekatan green economy dapat mendorong laju perekonomian. Menurutnya, ini menjadi salah satu solusi untuk mengatasi berbagai dampak ekonomi yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.
Green economy merupakan suatu gagasan isu keberlanjutan yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan dan sekaligus mencegah meningkatnya emisi gas rumah kaca dan mengatasi dampak perubahan iklim.
“Ini harus dilakukan kontinyu. Mendorong sebuah perubahan, mendorong sebuah green economy. Merupakan suatu proses sistem ekonomi atau industrialisasi dengan berbasis ekonomi, ekonomi yang berkearifan lingkungan,” kata Andi Sudirman, saat menghadiri Pertemuan Nasional Lingkungan Hidup (PNLH) XIII oleh Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) secara virtual, Minggu, 19 September 2021.
Apalagi saat ini, kata dia, Sulsel memiliki surplus listrik sekitar 490 MW yang diharapkan pemanfaatannya bisa lebih efektif.
Andi Sudirman mengaku, Pemprov Sulsel terus menggencarkan upaya penghijauan dengan melakukan penanaman pohon dengan tanaman produktif. Hal ini pun guna menjaga kelestarian dan keasrian lingkungan sekitar. Olehnya itu, dirinya mengajak WALHI untuk bersama menjaga kelestarian lingkungan.
“Kita perlu bersama-sama melalui sentra-sentra kebijakan bagaimana green economy ke depan sehingga bisa membantu sektor hulu untuk menjaga kelestarian lingkungan. Kami berharap adanya korelasi, kolaborasi dan sinergitas antara WALHI dan pemerintah terkhusus dalam lingkungan hidup,” jelasnya.
Pemerintah Provinsi Sulsel, kata dia, sangat mendukung WALHI untuk saling berdampingan dalam membuat atau merumuskan sebuah kebijakan untuk perbaikan Sulsel yang lebih baik ke depan.
Melalui PNLH ini, Andi Sudirman berharap pengurus WALHI yang terpilih betul-betul bisa berkolaborasi dengan pemerintah. “Saling side by side, kita tentu membutuhkan masukan untuk membangun ke depan yang lebih baik,” pungkasnya.
Untuk diketahui, PNLH merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi WALHI, untuk merumuskan perencanaan strategis organisasi dan pergantian kepengurusan kepemimpinan WALHI di tingkat Nasional. PNLH diadakan setiap empat tahun sekali yang dihadiri oleh anggota WALHI, pengurus maupun peninjau.
Mengusung tema Mempertegas Pengakuan Wilayah Kelola Rakyat Untuk Mewujudkan Keadilan Ekologis, PNLH Tahun 2021 dipusatkan di Kota Makassar, dan akan dilaksanakan 19-22 September 2021. Pertemuan Nasional Lingkungan Hidup (PNLH) XIII oleh Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) ini dibuka secara resmi oleh Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Wamen LHK), Alue Dohong.