Takalar, Experience – Sebagai salah satu kawasan wisata berburu dan dalam rangka pengembangan wisata alam berbasis masyarakat. BBKSDA Sulsel menggelar pelaksanaan kegiatan Rembuk Wisata Pengelolaan Penangkaran Rusa Berbasis Masyarakat di Taman Buru Ko’mara bertempat di Penangkaran Rusa Milik Anto Dg. Bonto Dusun Pangkajene Desa Cakura Kecamatan Polsel Kabupaten Takalar
Dalam Rembuk Wisata Pengelolaan Penangkaran Rusa Berbasis Masyarakat Ka Balai KSDA Thomas Nifinluri. Msc mengatakan bahwa Rembug wisata ini digelar selain basis dalam promosi wisata buru di Taman Buru Ko’mara juga sebagai media silaturahmi para pemangku kepentingan untuk mendapatkan masukan dan saran sebagai penguatan konsep kelola wisata buru di TB Komara.
Adapun pengembangan wisata buru Komara saat ini memurut Tomas telah dilakukan dengan bekerjasama antara Pemda Kab Takalar (Dispar, Distanternak, Dinas Pemberdayaan Masy, Bappeda), Kellompok Masy arakat Mammetang sebagai mitra utama, PT Pertamina Intergrated Terminal Makassar melalui CSR nya, Media, Akademisi (Kehutanan, Kedokteran Hewan, Peternakan).
“Pengembangan wisata buru di TB Komara ini dilakukan secara bertahap mulai tahun 2019 sd 2023 meliputi penataan sarpras wisata, penguatan kapasitas kelompok pemberdayaan penangkar rusa, pemantapan sarpras wisata, promosi wisata dan pengembangan wisata buru” tandasnya
Ketika ditanya terkait progress jangka panjang dari Penangkaran Rusa Berbasis Masyarakat di Taman Buru Ko’mara. Thomas berharap kedepan dalam rangka membangun visi dan misi akan dilakukan program visitasi ke Rancaupas Bandung (wisata berbasis peragaan rusa), Balitnak Cisarua dan Badan Litbang LHK di Bogor tentang kelola penangkaran rusa timor. Pembelajaran dari program visitasi ini adalah pemahaman tentang konsep wisata alam lebih kuat, pengelolaan wisata terpadu, penangkaran rusa timor sebagai satwa harapan.
“Saat ini Role Model TALAPARUSI di TB Komara sebagai salah satu model percontohan wisata buru di Indonesia dgn pelibatan masyarakat. Harapannya masyarakat sebagai mitra utaka akan menjadi pengelola dalam pengelolaan wisata buru kedepan dimana Habitat TB Komara kedepan dapat terjaga lestari dan populasi rusa bertambah jumlahnya.
Dirinya juga selaku Kepala Balai Besar KSDA Sulsel mengapresiasi kinerja Resost Takalar yang telah banyak berbuat dalam menjaga dan mengawal fungsi kawasan yang juga kerap melakukan edukasi pengetahuan luas kepada masyarakat sekitar tentang pentingnya menjaga keseimbangan alam dan lingkungan.
Sementara itu Kapolres Takalar yang diwakili Wakapolres Kompol H Nasararuddin SH MM. Kamis (3/9/2020) Sangat mengapresiasi hadirnya Pengelolaan Penangkaran Rusa Berbasis Masyarakat (Talaparusi) di Dusun Pangkajene Desa Cakura Kecamatan Polsel Kabupaten Takalar.
“Sebagai putra daerah asal Takalar tentunya berbangga hati dengan adanya potensi wisata taman buru ko’mara dan berharap kesukaesan dan dukungan penuh dari warga. Karena kedepan tentu akan ada hal positif yang akan di dapatkan warga” kata Wakapolres Takalar. Sulselexperience.com
Ditempat yang sama Kepala Desa Cakura Nurdiansyah SPd berharap dari Pengelolaan Penangkaran Rusa Berbasis Masyarakat ini jadi salah satu potensi wisata yang dapat lebih maju dengan kerjasama warga maysrakat ko’mara.
Dirinya juga banyak menyinggung pihak terkait kepala dinas pariwisata untuk juga turut berpartisipasi dalam terwujudnya Penangkaran Rusa Berbasis Masyarakat (Talaparusi) di kabupaten takalar.
“Saya tidak punya uang untuk membantu perkembangan Penangkaran Rusa Berbasis Masyarakat (Talaparusi) akan tetapi jika dibutuhkan tenaga, saya yakin warga Cakura siap sedia berjibaku”. Terangnya.
Senada dengan kepala desa Cakura, Kelompok Tani Cakura Lestari juga berharap dengan hadirnya potensi wisata Taman Buru Ko’mara warga sekitar dapat lebih berfikir maju untuk tumbuh kembangnya wisata pengelolaan penangkaran rusa yang ada di Cakura.
Selain itu para warga juga berharap adanya pelibatan langsung ke dalam pengebangan wisata. (*/)