FGD LPBI NU Kalsel, UNDP Sokong Dana Bantuan UMKM Perempuan dan Disabilitas

Kalimantan, Experience – Lembaga Penanggulangan Bencana Dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI-NU) Kalsel akan menjalankan program pemulihan ekonomi keluarga pasca banjir yang telah melanda Kalimantan Selatan di awal tahun 2021.

Diketahui program tersebut juga di tunjang dengan sokongan dana dari UNDP yang terungkap dalam Fokus Group Discussion (FGD) Program Pemulihan Ekonomi Pasca Bencana bersama stakeholder dan para profesional.

Turut hadir dalam FGD diantaranya perwakilan dari beberapa instansi pemerintah daerah Kabupaten Banjar, pegiat UMKM, serta para aktivis disabilitas pada Kamis, 12 Agustus 2021 di Rattan Inn Hotel Banjarmasin, kemarin.

Manajer Project program Siti Tarawiyah, mengungkapkan bahwa dengan FGD ini, ia berharap mendapat masukan dan saran dari berbagai pihak untuk menjalankan program. Ungkapnya

Bacaan Lainnya

“harapannya bisa menyinergikan program kegiatan dengan upaya-upaya yang sudah dilakukan oleh pemerintah daerah”. Kata Siti Tarawiyah. Sulselexperience.com

Program ini akan dijalankan di Kabupaten Banjar. Fokusnya pada pemulihan ekonomi keluarga-keluarga terdampak bencana banjir dengan menyasar pada UMKM yang dijalankan para perempuan serta para penyandang disabilitas. Tandasnya

“Program ini berdurasi pendek, akan dijalankan hingga akhir September 2021 saja. Arahnya nanti adalah memberikan training pengolahan produk hingga pemasaran. Selain itu, kita juga akan beri support modal dan alat produksi kepada mereka”, kata ibu yang juga menjadi ketua LPBI-NU Kalsel ini.

Para penyandang disabilitas juga menjadi perhatian dalam program ini. Hal ini diungkapkan oleh Abdul Halim dari Inklusia yang menjadi bagian dari pendukung program. “Hambatan yang dimiliki para penyandang disabilitas menjadi kendala untuk mendapatkan akses pekerjaan, karena itu mereka ini perlu dukungan dan pendampingan agar bisa mandiri dan mampu menghidupi dirinya sendiri”, katanya.

Senada Rudi Mulyadi dari Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Pemkab Banjar, juga menyambut baik program ini. Ia berharap program ini bisa dimanfaatkan oleh UMKM perempuan dengan baik agar mampu meningkatkan kualitas produk serta pemasarannya.

Dirinya juga berharap agar program ini bisa disinergikan dengan program yang sudah dijalankan oleh pemerintah daerah dengan rencana ada 120 UMKM perempuan (kelompok maupun perorangan) yang akan dibina, dengan 25 persen diantaranya adalah para penyandang disabilitas.

Hingga akhir september 2021 nanti akan dilaksanakan 3 kali training; training peningkatan kualitas pengolahan produk, training pengemasan /packing, dan training pemasaran. (*/)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan