SulselExperience.com, MAKASSAR – Nuansa Ramadan kali ini kemungkinan besar akan terasa berbeda dari tahun sebelumnya karena pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang melanda di hampir 200-an negara di dunia masih belum reda.
Hal ini ini disampaikan Wakil Ketua DPRD Sulawesi Selatan Syaharuddin Alrif, ia mengatakan bahwa meski kita menyambut bulan suci ramadhan dengan Kondisi berbeda ditengah wabah Pandemi virus covid19, kita harus menjalankan ibadah puasa dan menjalan kewajiban kita kepada Allah SWT
”Alhamdulillah, Besok kita akan melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan yang selama ini memang umat Islam di seluruh dunia wabilkhusus kita di Sulawesi Selatan sangat menunggu kedatangan bulan suci ini. Bahkan, tiga bulan yang lalu kita sering berdoa kepada Allah SWT dengan doa , Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan sampaikanlah kami dengan bulan Ramadhan yang mulia ini. Maka di saat-saat ini, saat umat Islam di seluruh dunia ingin melaksanakan ibadah puasa Ramadan, kita diberikan oleh Allah SWT berupa musibah atau wabah yang musibah atau wabah ini memang datangnya dari pada Allah SWT. Tentunya kepada kita umat Islam yang beriman kepada Allah SWT, ini adalah suatu ujian atau musibah yang seharusnya menjadikan kita lebih mendekatkan diri kepada-Nya, beribadah kepada Allah SWT,” ucap suami Hj.Haslinda Hasan ini
Sekretaris DPW NasDem Sulawesi selatan ini menambahkan bahwa kita di Sulawesi Selatan masih menghadapi Covid-19, ia mengajak seluruh masyarakat berdoa kepada Allah SWT agar wabah virus Corona ini bisa berhenti atas izin-Nya
”Ramadhan Tahun ini, kita melaksanakan ibadah Ramadan di rumah masing-masing. Kita semua Berdoa agar kita terhindar dari musibah atau wabah yang datangnya dari Allah SWT untuk kita renungkan maksud wabah yang diberikan-Nya kepada kita supaya kita lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT,” harapnya
Terakhir, Syahar menjelaskan dengan datangnya bulan suci Ramadhan ini tentunya kita lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan melaksanakan ibadah-ibadah sunnah berupa Qiyamullail atau Tarawih pada malam nantinya dan ibadah-ibadah sunnah lainnya seperti tadarus Alquran, zikir dan salat-salat malam. (*)