Intelijennews, Gowa – Bulan Ramadan 1439 Hijriah yang akan dimulai 17 Mei 2018 besok, dinilai berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Selain karena aksi teroris yang memberi duka untuk negeri ini, pelaksanaan Pilgub Sulsel 2018 dan Pilkada membuat suasana kian memanas.
Salah seorang tokoh pemuda di Kabupaten Gowa, Jaya Djumain mengatakan, tidak bisa dielakkan para kandidat khususnya di Pilgub Sulsel dan Pilkada kabupaten/kota di Sulawssi Selatan akan menjadikan bulan Ramadan sebagai momentum lebih gencar melakukan sosialisasi.
“Intensitas sosialisasi dengan agenda silaturahmi pasti akan lebih sering. Tapi, aktivitas politik ini tidak boleh merusak jalinan persaudaraan dan ukhuwah selama bulan Ramadan,” ujar Wakil Sekretaris Partai Gerindra Sulsel ini, Rabu (16/05/2018).
Jaju sapaannya mengatakan, memasuki bulan Ramadan kali ini juga terasa berbeda karena adanya aksi teror bom di Surabaya. Kendati menyatakan duka mendalam, Jaya menegaskan hal tersebut harus memacu semua warga untuk menjaga ketertiban lingkungannya masing-masing.
“Mari bersama mengawasi lingkungan sekitar kita. Bukan sekedar waspada, tapi menumbuhkan rasa kepedulian kita pada sesama, pada tetangga. Jangan sampai selama ini ada tetangga yang kita juga tak pernah bertegur sapa,” ungkap pendiri Lembaga Perlindungan Hak-hak Sipil (LPHS) Makassar ini.
Jaya menyebutkan, bulan Ramadan juga diharapkan menjadi momentum untuk senantiasa introspeksi diri, menjalin kembali tali silaturahmi yang mungkin pernah terputus.
“Semoga dengan memasuki bulan Ramadan dengan upaya memperbaiki diri, kita bisa menyongsong Hari Raya Idul Fitri dengan hati yang bersih. Jangan sampai sekat politik merusak tali silaturahmi kita,” urai bakal calon anggota legislatif DPRD Gowa untuk daerah pemilihan Kecamatan Pallangga dan Barombong ini. (R/*)