Liberalnews, Makassar – Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah menilai, program Jumat Ibadah yang berlangsung tiap hari Jumat dalam tiga bulan terakhir di Masjid Kompleks Kantor Gubernur, gagal.
“Saya kecewa melihat sedikitnya pejabat dan pegawai di pemprov yang hadir di acara Jumat Ibadah yang semakin sedikit. Hanya bisa dihitung dengan jari,” tegas Nurdin Abdullah.
Dijelaskan, program Jumat Ibadah ini bukan sebuah kewajiban, namun ini adalah salah satu aktivitas untuk pembentukan karakter dan akhlak.
“Kalau orang rajin ibadah dan rajin mengaji, Insya Allah akan memiliki akhlak. Bangsa ini banyak orang pintar tetapi sangat sedikit yang memiliki akhlak,” katanya.
Dijelaskan, akhlak adalah satu dari banyak faktor yang menjadi pertimbangan untuk menjadi pemimpin.
“Kalau akhlaknya bagus, Insya Allah akan menjadi pemimpin yang baik. Yang melayani. Yang tidak takut pada KPK. Tidak takut gubernur. Tidak takut kepada Inspektorat dan BPK. Hanya takut kepada Allah,” ujarnya.
Pemotongan uang perjalanan yang menjadi hak pegawai oleh atasan, katanya, karena kedangkalan iman dan kekuatan akhlak. “Ini juga, selalu persulit hal-hal yang bisa dimudahkan,” katanya dengan nada tinggi.
Nurdin Abdullah mengaku kecewa dengan tingkah pejabat di Pemprov Sulsel yang harus dipaksa untuk hadir pada acara untuk kebaikan individu.
“Terus terang saya kecewa. Saya akan mengaplikasikan kekecewaan ini di bulan Maret. Untuk apa kita pakai pejabat yang hanya takut pada gubernur,” tegasnya. (*)