Takalar, Experience – Kementerian Agama Kabupaten Takalar sukses menggelar kegiatan Kursus Mahir Dasar (KMD) bagi guru-guru pendamping ekstrakulikuler pramuka seluruh lingkup madrasah di Kabupaten Takalar.
Kegiatan dilaksanakan selama 7 hari terhitung mulai tanggal 15 hingga 21 September 2019. di lokasi Bumi Perkemahan Taruttuka Desa Massamaturu, Kecamatan Polongbankeng Utara, Kabupaten Takalar.
Diketahui giat tersebut mengambil tema “Ikhlas Bakti, Bina Bangsa, Berbudi Bawa Laksana”. Dari catatan ketua panitia saat dihubungi bahwa jumlah peserta KMD ini berjumlah 80 orang yang berasal dari kelompok penggalang (tingkat MI dan MTS) dan kelompok penegak (tingkat MA).
Dalam sambutannya pada penutupan ketua panitia Sulaeman berpesa bahwa Kegiatan KMD ini merupakan hal yang pertama diadakan oleh Kementerian Agama Kabupaten Takalar.
Ia berharap kedepannya pembina pramuka mampu menjadi contoh teladang yang baik bagi peserta didik. Serta mampu mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan pada masing-masing gugus depan, tuturnya.
Kepala Kementerian Agama Kabupaten Takalar, Junaidi Mattu, M.H. dalam sambutannya, mengemukakan bahwa “kami berharap dengan adanya kegiatan ini akan membawa kebaikan bagi peserta didik dan sekolah masing-masing khusunya dan nama Kementerian Agama Kabupaten Takalar menjadi lebih baik kedepannya dengan berbagai kegiatan ektrakulikuler yang rutin akan kami dukung pelaksanaannya”, tutupnya
Sementara itu menurut salah satu peserta Muliati, yang dinobatkan sebagai peserta terbaik di KMD ini. Ia berharap dan akan berusaha memberikan bakti terbaik dan amanah ini bukan hal yg mudah, akan tetapi begitu banyak tanggung jawab yang harus diemban kedepannya. Diantaranya adalah bagaimana menjadikan masing-masing gugus depan kedepannya menjadi lebih baik.
Menurutnya, hal yang paling penting bagi kita pembina pramuka yaitu bagaimana kita bisa memotivasi peserta didik kita untuk siap berkompetensi dalam segala hal terutama dalam hal pembentukan kepribadian. Banyak hal lain yg bisa kita pelajari dari kegiatan KMD ini, utamanya bagaimana sesama pembina juga mampu bersaing secara sehat dalam berbagai kompetisi, ujar salahsatu pembina MA Bontorita ini. (*)
