Sulselexperience, Makassar — Kepala Dinas Sosial Kota Makassar, Ita Isdiana Anwar memberikan pernyataan terkait dengan si nenek Nursiah (65) tahun yang tinggal di Barombong, kecamatan Tamalate, kota Makassar, Jum’at (16/05/2025).
Menurut Ita Isdiana, setelah Dinas Sosial Kota Makassar ke sana untuk mengecek, assessment ternyata Nenek Nursiah sudah mendapatkan bantuan yang telah diusulkan sejak tahun 2021. Bantuan rutin diterima berupa Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) dan Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan.
Lebih lanjut, Ita Isdiana menjelaskan, bahwa jika dirinya juga sudah mengecek terkait asuransi BPJS Kesehatan yang juga sudah aktif.
“Jadi, kepedulian dinas sosial ini juga sudah lama dan kami juga tidak tahu kalau ada masalah lain dibelakangnya. Setelah kami cek ternyata ada masalah kesehatan,” ucap Ita isdiana saat ditemui di ruangannya kantor Dinas Sosial Kota Makassar Jalan AR Hakim.
Dimana, kondisi mata ibu Nursiah mengalami katarak dan sementara diupayakan untuk penanganan kesehatannya, dan dari sentra Wirajaya akan menindaklanjuti supaya untuk dilakukan operasi mata.
“Sejauh ini, juga kami tetap memantau, dan setiap hari kami juga masih mengontrol terkait perkembangan-perkembangan. Dan kami juga mengucapkan terima kasih kepada bapak Lintang yang sudah merawat ibu Nursiah untuk dirawat dirumahnya. Karena setelah selama ini, suaminya telah meninggal bulan lalu, beliau hanya tinggal sendiri dalam rumah,” jelasnya.
Ita Isdiana Anwar, mengatakan, jika dikatakan pemerintah tidak hadir, itu tidak benar. Buktinya saja dari aplikasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan terbukti selalu dikirimkan bantuan dari dinas sosial dan juga dia terbukti masuk dalam DTKS sebagai pemegang BPJS.
“Untuk PKH nya juga akan segera kita ditindaklanjuti. Tapi, pastinya kita akan cari tahu dulu yang menerima itu siapa ? Karena, kondisi ibu Nursiah sekarang ini, mengalami penyakit internal,” ungkap Ita Isdiana.
Selain itu, juga pihaknya akan mencari tahu untuk mendapatkan info siapa yang selama ini memegang buku tabungan Nenek Nursiah.
“Kita berharap agar ibu Nursiah kembali hidup normal dan sehat bisa melihat, dan selanjutnya kita akan duduk bersama dari keluarga suami ibu Nursiah dan keluarga besar Pak Lintang apakah kita akan membawa ibu Nursiah ke panti Jompo Mappasungguh Kota Parepare atau keluarganya masih bersedia untuk merawat ibu Nursiah ini di rumahnya,” terangnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Sosial Sulsel, Malik Faisal menegaskan bahwa pihaknya tidak tinggal diam. Setelah menerima informasi dari lapangan dan laporan warga, tim pekerja sosial Dinsos Provinsi langsung melakukan asesmen terhadap kondisi Nenek Nursiah dan melakukan koordinasi dengan pihak terkait. Termasuk Dinas Sosial Kota Makassar dan pemerintah setempat.
“Kami dari Pemerintah Provinsi siap memfasilitasi Ibu Nursiah untuk dirawat di panti jompo yang dikelola oleh tenaga sosial profesional. Namun saat ini kami prioritaskan proses pengobatan katarak terlebih dahulu, karena kondisi matanya yang rabun,” ujar Malik Faisal dalam keterangan yang diterima Herald Sulsel, Jumat, 16 Mei 2025.
Dinas Sosial Provinsi Sulsel telah menyiapkan layanan lanjutan. Operasi katarak untuk Nenek Nursiah akan difasilitasi oleh Centra Wirajaya Kementerian Sosial, sebagai bagian dari sinergi antarinstansi. Selanjutnya, jika keluarga menyetujui, proses pemindahan ke panti jompo akan segera dilakukan agar mendapat perawatan maksimal.
“Kami sudah siapkan tempat di UPT Mappasungguh Parepare. Jika Ibu Nursiah bersedia, kami siap menjemput dan melayaninya,” tambah Malik Faisal.
Abdul Malik mengajak, bahwa bantuan dan perhatian kepada lansia adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah.
“Intinya pemerintah hadir dan kita hadir memberikan pelayanan terbaik,” tutup Malik Faisal.(Codeth)