TK Islam Athirah gelar rapat kerja yang diikuti oleh seluruh guru TK Islam Athirah wilayah Kajaolalido dan Bukit Baruga. Kegiatan tersebut berlangsung dua hari, Selasa-Rabu (5-6/7/2022).
Rapat kerja itu dilaksanakan untuk merumuskan sejumlah program TK selama satu tahun ke depan. Kali ini rapat kerja berlangsung di dua tempat berbeda yaitu hari pertama di TK Islam Athirah Wilayah Bukit Baruga dan hari ke dua di ruang multimedia Sekolah Islam Athirah Wilayah Kajaolalido.
Kepala TK Islam Athirah Bukit Baruga, Rahmawati, S. Pd menyampaikan harapannya di tahun 2022-2023 agar guru dapat menerapkan kurikulum merdeka pada proses belajar satu tahun ke depan. Kurikulum merdeka merupakan Kurikulum baru yang akan digunakan Sekolah Islam Athirah
“Harapannya untuk raker kali ini terkhusus TK Bukit Baruga tahun 2022-2023 sudah bisa mengimplementasikan kurikulum merdeka, serta diharapkan raker diawal tahun pelajaran ini menghasilkan rumusan agenda kegiatan yang akan dilaksanakan selama satu tahun pelajaran nantinya. Pesan untuk tim guru agar terus semangat belajar dan bekerja untuk pendidikan anak diusia emasnya,” tuturnya.
Mengawali raker pada hari pertama, pimpinan TK menyampaikan pembagian kelompok untuk setiap komisi. Adapun pembagian komisinya terdiri dari komisi A yang membahas tentang kurikulum, komisi B membahas tentang jaminan mutu, komisi C membahas program unggulan.
Hari kedua rapat kerja TK diawali dengan rabu sehat senam profil pelajar pancasila dan beberapa games yang dipimpin langsung oleh kepala TK Kajaolalido.
Materi pada hari kedua disampaikan oleh Kepala Departemen Kurikulum Sekolah Islam Athirah, Saharuddin, S.Pd. tentang Kurikulum Merdeka. Sir Didin (sapaanya) mengatakan bahwa PPDB TK sudah mencapai target yang menggambarkan bahwa masyarakan luar percaya untuk menyekolahkan anaknya di TK Athirah.
“Melihat capaian PPDB sudah mencapai target, hal ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin percaya karena telah melihat hasil atau aktivitas yang telah kita lakukan kepada siswa-siswa terdahulu. SDM dalam hal ini guru dan karyawan telah melakukan pendidikan dan pengajaran sebagaimana yang diharapkan orang tua, maka dalam hal ini kita perlu ganti kurikulum agar bisa lebih baik lagi,” tuturnya.
Agenda selanjutnya, para komisi berkesempatan memaparkan hasil diskusinya, dimulai dari komisi C, D, A, dan terakhir komisi B. Setiap komisi diberi kesempatan untuk memberi masukan dan tanggapan kepada komisi yang presentasi.
Rapat Kerja selama 2 hari tersebut diharapkan semua guru dapat belajar dan mengaplikasikan kurikulum merdeka pada proses belajar mengajar anak.
Citizen Reporter: Syaleha