Experience, Makassar – Sanggar Merah Putih Makassar (SMPM) dikenal sebagai salah satu organisasi kesenian tertua di Sulawesi Selatan dengan khas pertunjukannya yang begitu artistik.
25/05/22, rangkaian HUT SMPM Ke 44 yang begitu sederhana dibalut dengan kekeluargaan. Pertemuan atau reuni ini dihadiri oleh pendiri serta senior dan anggota dari berbagai angkatan.
Pada sesi reuni Keluarga Besar SMPM, “Yudhistira Sukatanya’ (pendiri) mendapat kesempatan untuk membuka ruang diskusi sekaligus memberi pencerahan dan memotivasi kepada seluruh anggota yang hadir pada sore itu.
Diskusi tersebut di warnai juga oleh “Puntung Sahupala” mantan Ketua Badan Kerjasama Kesenian Indonesia (BKKI) Kota Makassar.
Dari hasil pertemuan ini yang melahirkan forum keluarga dengan memberi amanat kepada 7 orang untuk menuntaskan 3 program kerja skala prioritas dalam kurun waktu 4 bulan.
Kemudian ada “Syahrir Patah Kaki” angkatan pertama di Sanggar Merah Putih Makassar juga mengatakan pentingnya membentuk tim kerja dalam rangka mengisi kekosongan untuk menghidupkan lagi kesenian di SMPM
Ada juga “Arman Dewarti” yang merupakan mantan ketua Sanggar Merah Putih Makassar, seorang sutradara teater dan sineas di Kota Makassar dengan harapan bisa membangun sinergitas dengan sejumlah anggota SMPM yang kini masing-masing sudah memiliki lembaga sendiri.
Ketua Panitia “Ale Deep” mengatakan, selain reuni di sore hari ada juga pertunjukan kesenian di malam hari yang melibatkan beberapa UKM Seni dan Seniman secara partisipatif. Kegiatan ini adalah salah satu ajang silaturahmi, membuka ruang diskusi sekaligus melepas dendam rindu dengan konsep sederhana bernuansa alam (natural) di rumah kecil.
Untuk diketahui, penampil atau penyaji di Malam Kesenian 44 tahun SMPM yakni, UKM Seni Sang Dipa STIMIK DIPANEGARA Makassar, UKM Seni Budaya eSA UIN Alauddin Makassar, Aswani, Yudhistira Sukatanya, Luna Vidya, Ismad Sahupala, Syahrir Patah Kaki, Djamal Dilaga, Damar Imanakku, Noel Putra Spanyol, Wiwi Angkluk Walangadi dan Kelompok Penyanyi Jalan (KPJ) Makassar.
Bahagia rasanya Sanggar Merah Putih Makassar bisa memfasilitasi pertunjukkan yang sederhana dan apik ini, setelah sekian lama tidak aktif, kini SMPM dengan semangat tinggi akan bangkit kembali pada dunia kesenian.
Penantian ini ternyata menjadi penantian hampir semua masyarakat seni dan anggota Sanggar Merah Putih Makassar itu sendiri. (Ancank)