EXPERIENCE, MAKASSAR – TK Islam Athirah 1 sebagai sekolah penggerak menerima kunjungan Direktur PAUD Dikmas Kemdikbud Ristek Dr. Santi Ambarukmi beserta jajarannya. Rabu (15/12/2021).
Kegiatan kunjungan itu berlangsung di TK Islam Athirah 1 yang disambut langsung oleh kepala TK Siti Khotijah, S.Pd. Turut hadir pula mendampingi kepala LPMP Sulawesi Selatan Dr. Abdul Halim Muharram, M.Pd.
Maksud dari kunjungan dari Direktur PAUD Dikmas Kemdikbud Ristek beserta jajarannya adalah karena TK Islam Athirah 1 yang merupakan sekolah penggerak. Dalam kesempatan itu mereka bermaksud memantau sejauh mana pergerakan TK Islam Athirah 1 sebagai sekolah penggerak.
Direktur PAUD Dikmas Kemdikbud Ristek Dr. Santi Ambarukmi menanyakan apa saja yang sudah dilakukan TK Islam Athirah 1 sejauh ini sebagai sekolah penggerak dan apa yang akan dilakukan kedepannya.
“Menurut ibu apakah bedanya sekolah anda setelah menjadi sekolah penggerak dengan sebelumnya. Apa saja yang sudah dilakukan sehubungan dengan program sekolah penggerak serta hal-hal yang akan dilakukan kedepannya?” Tanya Dr.Santi.
Siti Khotijah, S.Pd. selaku kepala TK Islam Athirah menjawab hal yang dilakukan adalah mengubah mindset guru-guru tentang bagaimana merdeka belajar dan kegiatan yang mendukung.
“Hal yang baru saya lakukan adalah mengubah mindset guru-guru tentang merdeka belajar dan bagaimana kegiatan-kegiatan yang membuat anak-anak merdeka belajar dan bermain.” Jawabnya.
Ia juga menambahkan kalau apa yang sudah diterapkan TK Islam Athirah 1 selama ini dengan model sekolah penggerak sesungguhnya sudah banyak hal yang dijalankan di sekolah itu terutama kurikulum yang dimiliki Sekolah Athirah.
“Sekolah kami sesungguhnya sudah banyak menerapkan hal-hal dari sekolah penggerak. Tidak banyak yang berubah tinggal dari sisi formatting saja. Sekolah Athirah juga mempunyai kurikulum AIHES yang sebenarnya dari sisi karakter yang diharapkan dari sekolah penggerak ini yaitu pencapaian profil pelajar pancasila Insya Allah tentu semuanya dibalut dengan akhlak Insya Allah karakternya juga sudah terbalut dengan baik.”
“Sekolah juga butuh penyesuaian-penyesuaian. Paling tidak semester dua akan mulai diterapkan pelan-pelan. Sebelum masuk semester dua saya membuat guru-guru paham secara format bagaimana modul ajar, assesmen, dan kurikulum oeprasional satuan,” tuturnya.
(Rls/U Nai)