Experience, — Dubes RI Dar es Salaam Prof. Dr. Ratlan Pardede yang terakreditasi untuk Tanzania, Rwanda, Burundi, dan Uni Komoro, secara resmi meluncurkan Rwanda-Indonesia Friendship Association/RAIFA (Asosiasi Persahabatan Rwanda-Indonesia), di Kigali, Rwanda. Pada tanggal 24 November 2019,
Diketahui bahwa kegiatan tersebut dihadiri perwakilan pejabat Pemerintah Rwanda, para alumni penerima beasiswa Indonesia, pengusaha, masyarakat Indonesia di Rwanda, serta sejumlah pelajar dari Rwanda yang turut diundang.
Pendirian asosiasi tersebut merupakan inisiatif para Alumni dari Rwanda yang telah mendapatkan beasiswa dan menempuh pendidikan tinggi di sejumlah Universitas terbaik di Indonesia, khususnya melalui skema Kemitraan Negara Berkembang.
Melalui pesan tertulis. Selasa (26/11/2019) sulselexperience.com, menyebutkan bahwa para alumni saat ini telah berkontribusi kepada masyarakat baik dengan bekerja di pemerintahan, swasta, dan membuka bisnis, ingin berperan aktif dalam mendorong peningkatan hubungan antar masyarakat Rwanda-Indonesia.
“Pembentukan RAIFA diharapkan dapat menjadi katalis untuk terciptanya hubungan yang lebih kuat dan komprehensif, antara Rwanda dan Indonesia, baik antara pengusaha, pelajar, masyarakat, figure sosial budaya, dan lain-lain. Kami berharap bahwa asosiasi dapat menjadi jembatan antara masyarakat Indonesia dan Rwanda yang ingin mengeksplorasi kerja sama dan kolaborasi antara satu sama lain dalam berbagai bidang.” Saat sambutan Dubes RI Dar es Salaam
“Sebagai awal, kami akan memperkenalkan keberadaan RAIFA ini kepada komunitas pengusaha, sehingga kapanpun pengusaha dari Indonesia dan Rwanda yang ingin memperluas jaringan di lapangan, mereka dapat menghubungi RAIFA untuk membantu mereka.” Demikian disampaikan Dubes RI Dar es Salaam.
Sementara itu Direktur Asia Timur pada Kementerian Luar Negeri Rwanda, Theopile Rurangwa, selaku perwakilan dari Pemerintah Rwanda menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia atas beasiswa yang telah diberikan kepada para pelajar Rwanda sehingga dapat membantu Rwanda dalam meningkatkan kompetensi dan kapasitas SDM. Beliau juga berharap bahwa RAIFA dapat menelurkan program-program konkret dalam meningkatkan hubungan Rwanda dan Indonesia.
Selanjutnya, Presiden RAIFA, Jean Pierre Uwiringiyamana, lulusan pascasarjana ITB, kembali menyampaikan terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan untuk belajar di Indonesia yang sangat bermanfaat sekembalinya yang bersangkutan di Rwanda, dan berharap bahwa dengan adanya RAIFA, masyarakat Rwanda dan Indonesia dapat lebih saling mengenal satu sama lain.
Dalam kesempatan tersebut, para alumni juga mempresentasikan aplikasi digital yang tengah mereka kembangkan guna memberikan informasi lebih jauh terkait Indonesia dan Rwanda serta peluang kerja sama di berbagai bidang. Aplikasi yang dapat diakses melalui smartphone tersebut tengah disempurnakan, namun dapat diakses melalui www.rifa.myapp.name. Diharapkan dengan adanya aplikasi tersebut, lebih banyak masyarakat Indonesia dan Rwanda yang terinformasi terkait satu sama lain.
KBRI Dar es Salaam berkomitmen untuk terus meningkatkan kerja sama menyeluruh dengan seluruh negara akreditasi demi mendukung pembangunan nasional RI. (*/)