Kasus Doa Rosario Jadi Fokus Pelatihan Jurnalistik di Kampus STT Kerusso Indonesia Bekasi

BEKASI,Experience — Relawan Komite Perlindungan Jurnalis dan Kebebasan Berekspresi (KPJKB) Hendra Nick Arthur menyinggung ancaman kebebasan beribadah terkait kasus pembubaran doa rosario di Tangsel dalam pelatihan dasar jurnalistik di kampus Sekolah Tinggi Teologia (STT) Kerusso Indonesia di Jalan Bambu Kuning Selatan Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat.

Hendra yang juga Penanggungjawab redaksi Kabarpekanbaru.com dalam workshop jurnalistik itu memperkenalkan jurnalisme warga atau citizen journalism kepada mahasiswa dan peserta Pendidikan jurnalistik dasar ity.

Hendra yang juga Penanggung Jawab Redaksi KabarPekanbaru.com ini menyampaikan pentingnya warga Bekasi khususnya calon jurnalis kampus memahami pentingnya memilah jenis-jenis tulisan atau konten jurnalistik yang bisa menyuarakan kepentingan kebebasan berpendapat terkait kasus persekusi umat beragama.

“Negara sudah mengawasi konten informasi yang rawan menimbulkan konflik horizontal di tengah masyarakat melalui UU ITE. Namun menyuarakan kepentingan publik termasuk kecaman terhadap kasus pembubaran doa rosario yang viral di Tangsel juga penting,” kata Hendra yang juga terlibat sebagai founder atau pendiri Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) di Sulawesi Selatan ini.

Materi Citizen Journalism ini diberikan Hendra Nick Arthur dalam Pelatihan Dasar Jurnalistik yang di gelar Pengurus Cabang PEWARNA Indonesia Kota Bekasi di Aula STT Kerusso Indonesia Jl. Bambu Kuning Selatan Bekasi Kota Provinsi Jawa Barat, Sabtu 11 Mei 2024.

Bacaan Lainnya

Dia juga meminta kepengurusan Persatuan Wartawan Nasrani (Pewarna) agar mendorong pengurus maupun anggota untuk melengkapi sertifikasi profesi maupun sertifikasi perusahaan pers agar terhindar dari tindak pidana sengketa pers.

“Undang-undang Pers No.40/1999 hanya bisa digunakan bagi jurnalis maupun perusahaan pers yang telah mengantongi sertifikasi resmi dari Dewan Pers. Sebaiknya Pewarna bisa bersinergi dengan sejumlah organisasi perusahaan pers maupun profesi yang bisa memperkuat kelembagaan,” ucap Hendra.

Sebelumnya Persatuan Wartawan Nasrani (Pewarna) Indonesia Kota Bekasi telah menggelar Rapat Kerja Cabang (Rakercab). Sambutan secara berturut-turut disampaikan Nurhaida Napitupulu selaku Ketua PC PEWARNA Indonesia Kota Bekasi, kemudian disusul Anna Kezia selaku Plt. Ketua PD Jawa Barat, Ezra Simorangkir selaku Sekretaris DPD MUKI Kota Bekasi, Michael L. L. Lengkong, serta Johny Rio Brezhnev Simanjuntak selaku Ketua Panitia.

“Peran Jurnalis Kristiani dalam meningkatkan kesadaran publik akan kedamaian dalam pelaksanaan Pilkada Kota Bekasi Tahun 2024 merupakan sebuah panggilan yang tidak hanya mendesak tetapi sangat relevan dengan dinamika sosial dan politik yang tengah dihadapi,” ujar Nurhaida Napitupulu dalam sambutannya.

Dia mengungkapkan jurnalis bertanggungjawab memilih peran yang sangat penting dalam mwmbentuk opini publik,” tambahnya.

Anna Kezia dalam kesempatan sambutan menyampaika, “Kiranya PC PEWARNA Indonesia Kota Bekasi senantiasa memberikan warna yang positif untuk masyarakat Kota Bekasi,” ujarnya..

Sementara itu Ketua Panitia Johny Rio Brezhnev menyampaikan, “Saya mengucapkan Terima kasih Rapat Kerja Cabang dan Pelatihan Jurnalistik ini berjalan dengan baik dan dissuport oleh para donatur dan undangan yang hadir.

Semoga dalam Rapat Kerja yang telah dilaksanakan dapat dibawa dalam agenda kerja lima tahun mendatang. Dan harapan kami kiranya PEWARNA Indonesia Kota Bekasi semakin kompak,” paparnya.

Rakercab dipimpin oleh Ketua Sekretaris Bendahara PC PEWARBA Indonesia Kota Bekasi serta didampingi oleh Plt. Ketua PD PEWARNA Indonesia Provinsi Jawa Barat Anna Kezia. (*)

Editor//Experience//Online//Hasim.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan