Liberalnews, Enrekang – Mengenal sosok Serda Hamka pria kelahiran 9 Agustus 1981 ini yang sejak kecil telah mempunyai kebiasaan mengaji dan saat ini bertugas sebagai Babinsa Koramil 1419-02/Enrekang Kodam XIV/Hasanuddin.
Pria sederhana dan ramah pertanggal 11 Februari 2019 lalu juga telah menetap di Desa Tungka dan tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke 104 Kodim 1419/Enrekang di Desa Tungka Kecamatan Enrekang Kab. Enrekang.
Dirinya sejak berada di desa tersebut bersama – sama anggota Satgas TMMD lainnya ikut menghabiskan waktu bekerja dalam menyelesaikan proyek seperti pengecoran jalan sepanjang 1.000 meter yang akan menghubungkan Desa Tungka dan Desa Temban serta pembuatan jamban keluarga dan rehab masjid serta rumah tidak layak huni sebanyak 20 unit.
Meski setiap orang memiliki kemampuan dan kelebihan masing-masing yang berbeda beda namun sudah menjadi fitrah manusia diberikan keunikan yang memberikan kelebihan kepada setiap pribadi manusia. Seperti halnya Serda Hamka yang selain melaksanakan tugas sebagai Satgas TMMD dirinya juga memiliki kemampuan mengaji yang bagus.
Hati kecil Hamka seakan mendorong untuk menularkan kemampuan yang dimiliki dirinya turut bergabung bersama 3 orang guru mengaji di Dusun Lembang Desa Tungka dan mengajarkan baca tulis Al-Quran kepada 80 orang anak-anak di daerahnya bertugas.
Bahkan kehadiran Serda Hamka di Desa Tungka diantara 80 anak santri mengaji seakan jadi angin segar yang membawa berkah bagi guru-guru mengaji lain sebelumnya dan anak-anak tersebut.
Sementara itu diketahui bahwa dari jumlah anak yang relatif banyak itu membuat ketiga gurunya kewalahan dimana setiap harinya membutuhkan waktu tidak kurang dari 3 jam (dimulai jam 15.00 sampai 16.00) untuk menyelesaikan kegiatan pelajaran mengaji.
Belum lagi salah seorang guru ngaji yang akrab disapa emak Nuriani berstatus sebagai seorang ibu dan tentunya mempunyai tanggung jawab bagi anak-anaknya serta kegiatan rumah tangga seperti menyiapkan makanan bagi suami dan anak-anaknya.
Akan tetapi dengan adanya tambahan tenaga dari Serda Hamka mereka telah mampu berhemat waktu dan menyelesaikan proses pelajaran mengaji hanya dalam waktu 2 jam.
“Terimakasih atas kesediaan waktu dari Pak Hamka yang dengan ikhlas dan sukarela membantu kami mengajarkan anak anak mengaji” tandas Mak Nuriani
Terpisah ibu dari salah satu santri juga merasa sangat senang dengan bergabungnya Serda Hamka dalam kelompok belajar mengaji tersebut tanpa kewibawaan seorang militer tangguh.
“Anak saya merasa bangga dan senang dapat diajar mengaji sama tentara meski kata anak saya terkadang Ustad Hamka masih pakaian dinas sudah datang mengajar”. Kata Darmawati Emak Santri
Serda Hamka merasa sangat senang bisa mengajarkan ilmunya kepada anak-anak agar nantinya tidak mudah terpengaruh oleh budaya luar yang dapat merusak mental dan karakter mereka sekaligus dapat menjadi contoh kepada masyarakat banyak, Pesan moral Hamka.
“Semoga yang saya lakukan ini mendapat ridho dari-Nya, saya ingin perbanyak kebaikan dengan mengerjakan semua aktifitas dengan landasan memberi manfaat kepada diri sendiri dan orang lain, dengan niat ibadah dan sukarela dan dengan keyakinan bawa kebaikan itu akan memantulkan hasil baiknya” ujarnya saat ditemui setelah kegiatan mengajarnya selesai.
Pemandangan berupa alunan suara anak yang sedang mengaji dan sesekali pengucapannya berhenti karena adanya kesalahan yang dikoreksi oleh pengajar (Serda Hamka) menjadi sajian setiap hari setelah pelaksanaan sholat azhar.
Motivasi untuk membagi dan juga meneruskan pengetahuan agama kepada generasi selanjutnya sebagai bekal hidup di dunia dan akhirat, menjadi generasi yang Qurani dan selalu terjaga hidupnya dari perbuatan yang dapat merugikan dirinya sendiri dan orang lain menjadi pendorong bagi Serda Hamka dalam membimbing dan mengarahkan anak-anak di Desa tungka untuk menumbuhkan budaya mengaji.
Hasil penyusuran liberalnews.net masyarakat desa mengucapkan terima kasih kepada Satgas TMMD yang iklhas mengorbankan waktunya untuk membantu (*)