Ratusan Warga Batas Kota Makassar-Maros Belum Menikmati Air PDAM

Being able to predict company growth with precision largely depends on investor opportunities, and the resources at a company’s disposal. Accurate growth projections help long-term profits and affect the value of company shares.

Selagi.id, Makassar — Meski dekat dari sumber air di Sungai Moncongloe yang selama ini memasok persediaan air bersih ke kota Makassar, Namun ratusan warga yang bermukim diperumahan Pemda Kel. Manggala, Kec. Manggala, Makassar dan Perumahan Asabri Desa Moncongloe Lappara masih kesulitan mendapatkan air bersih. Bahkan hingga saat ini belum ada penyaluran air PDAM ke daerah tersebut.

Ketua RW 012 Kel. Manggala Kec. Manggala Makassar, Ilyas Banu kepada Liputan6.com mengatakan sejak puluhan tahun warga diperumahan tersebut kesulitan mendapatkan air bersih.

“Apalagi air PDAM yang sampai sekarang tak masuk ke sini. Alasannya air sulit ditarik karena perumahan Pemda berada didaerah ketinggian ,”kata Ilyas, (Minggu 1/10/2017),Selagi.id

Selama ini warga perumahan Pemda yang sudah berjumlah 273 KK, kata Ilyas mengandalkan sumur bor meski kedalaman bor bisa sampai 50 meter baru mendapatkan mata air.

“Untungnya ada bantuan dari pusat yakni pembangunan fasilitas penampungan air yang kemudian warga tinggal memasang pipa kerumahnya masing masing tidak perlu lagi mengebor tiap rumah ,”terangnya.

Bacaan Lainnya

Selain perumahan Pemda ada beberapa daerah lainnya yang berada disekitar sungai moncongloe yang hingga saat ini masih mengalami krisis air bersih yakni Perumahan Asabri, Desa Moncongloe Lappara, Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros, Sulsel yang merupakan daerah perbatasan dengan kota Makassar.

“Kita sampai saat ini masih menggunakan air galon untuk memenuhi kebutuhan air minum dan masak memasak ,” ungkap Emmi warga BTN Asabri Desa Moncongloe Lappara Kec. Moncongloe Kab. Maros, Sulsel kepada Selagi.id.

Menurutnya, harapan warga untuk mendapatkan air PDAM hingga saat ini hanya sebatas impian.

“Dulu sering setiap musim pilkada banyak caleg umbar janji disini. Giliran selesai even tahunan tersebut semuanya kembali hanya janji sampai sekarang tak ada pengairan air PDAM masuk dan terpaksa kami warga disini yah masih andalkan pengeboran yang biayanya tak murah hingga sekali bor keluar biaya Rp 3-4 juta ,”ungkap

Ibu tiga orang anak ini mengaku hingga saat ini, warga BTN Asabri masih mengandalkan air bor untuk kebutuhan mencuci dan mandi.

“Untuk bor saja memerlukan kedalaman hingga 40 Meter kebawah. Itupun kadang banyak yang gagal karena tidak temukan mata air ,”terangnya. (Kha)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan