Selagi.id, Makassar –FKM Unhas bersedia menerima para remaja Rohingya yang ingin kuliah di FKM Unhas jika pihak rektorat memberikan kepercayaan kepada fakultas.
Hal tersebut juga telah ditekankan oleh Dekan FKM Unhas, Dr. Aminuddin Syam, SKM, M.Kes., M.Med.Ed. Senin (23/7/2018). Selagi.id
“Mereka juga perlu mengenali budaya dan bahasa Indonesia, bahasa bugis atau bahasa Makassar dan bahkan kalau perlu mahasiswa dari Rohingya tersebut diberikan nama Daeng” canda Dekan FKM Unhas.
Usulan penerimaan mahasiswa ini datang dari Sahabat Al-Aqsha yang merupakan jaringan silaturahmi masyarakat Indonesia-Palestina yang dibentuk 11 tahun yang lalu untuk meringankan penderitaan sesama termasuk di Palestina, Suriah dan Yaman dan kemudian juga muslim Rohingnya. Tandas Dekan FKM Unhas.
Wakil dari Sahabat AL-Aqsha Dr. Sitaresmi Sulistyawati, M.PSi dan Dr. Dra. Dumilah Ayuningtyas, MARS menyampaikan secara bergantian bahwa salah satu alasan kita prioritaskan FKM Unhas karena FKM memiliki kelas internasional dan telah berpengalaman untuk itu. Tambahnya
Sementara menurut bu Tyas adalah bahwa kita memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan taraf pendidikan mereka dan untuk tahap pertama Sahabat AL-Aqsha bersedia mensponsori 10 remaja Rohingya untuk kuliah dan belajar di Unhas.
Untuk tahap ini kita fokuskan pada Rohingya dan berikutnya pada Palestina dan Suriah. Kita persiapkan mereka menjadi pemimpin masa depan dalam lingkungan masyarakat dan negaranya. Terangnya
Direktur Bidang Pendidikan Unhas, Dr. Ida Leida, SKM, MKM yang memiliki banyak pengalaman mengelola kelas internasional juga turut hadir dalam pertemuan itu.
Di sela-sela pertemuan tersebut wakil rektor bidang kemahasiswaa dan alumni Unhas yang juga dosen FKM Unhas, Prof. Dr. drg. Andi Arsunan Arsin, M. Kes., menyarankan untuk koordinasi dengan Wakil Rektor Bidang Akademik.
Sementara wakil dekan bidang kemahasiswaan dan alumni yang juga menangani bidang kerjasama FKM Unhas, Prof. Sukri Palutturi, PhD menambahkan bahwa tentu saja FKM Unhas dengan senang menerima dan membuka ruang yang lebih luas untuk pengembangan dan penguatan jaringan dan kelas internasional.(*/Tham)