Semangat Adiwiyata Dipraktikkan Selama Murid SDN Borong Dirumahka

SulselExperience.com, Makassar – Meski dirumahkan  yang berkaitan dengan adiwiyata tetap dilaksanakan oleh murid-murid SD Negeri Borong, Kecamatan Manggala, Makassar. Pendidikan karakter yang bertalian dengan penanaman cinta lingkungan itu terlihat dari video-video yang dibagikan di grup sekolah.

“Setiap peserta didik memang diminta untuk membuat video yang ada hubungannya dengan adiwiyata,” jelas Kepala SD Negeri Borong, Dra. Hj Hendriati Sabir, M.Pd., di sekolahnya Rabu, 15 April 2020.

Kepala sekolah yang akrab disapa Bu Indri itu menyampaikan, anak-anak bisa mengajak saudara atau orang tuanya untuk membantu membuatkan video tersebut. Misalnya, bisa video yang menggambarkan dirinya sedang memilah sampah, membuat komposter, membuat prakarya dari daur ulang, menyiram tanaman atau sedang menyapu halaman. Bisa juga video yang memperlihatkan saat dia membersihkan tempat tidur, mencuci piring, mencuci pakaian dan kegiatan-kegiatan ramah lingkungan lainnya.

Ketua Tim Adiwiyata SD Negeri Borong, Rosmiaty, S.PdI mengatakan, terlihat bahwa anak-anak semangat saat disuruh membuat video. Apalagi mereka dibantu oleh orang tuanya. Rosmiaty menambahkan, beberapa video dari murid kelas 3 memperlihatkan mereka sedang membuat prakarya dari barang bekas.

Bahkan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) juga menggambarkan semangat dan nilai-nilai adiwiyata. Pada pelajaran tematik aktivitasku, anak-anak diminta mempraktikkan bahwa gaya dapat mengubah bentuk benda. Mereka lalu diminta membuat macam-macam benda dari bahan lilin mainan (plastisin). Hasilnya sungguh tak terduga. Mereka bukan saja memperlihatkan hasil karyanya berupa sayur-mayur, pohon, dan bunga dari plastisin tapi juga menjelaskan apa yang sudah dibuatnya.

Wali kelas 4B, Andi Etty Cahyani, S.Pd mengatakan banyak hikmah dari pembelajaran daring. Karena dukungan keluarga terhadap aktivitas anak-anaknya cukup terlihat. Anak-anak juga kreatif membuat video, bukan saja terkait kontennya tapi juga menggambarkan kebersamaan karena dukungan keluarga tadi.

“Anak-anak terlihat cukup percaya diri mempresentasikan apa yang mereka buat. Padahal biasanya mereka di kelas agak pemalu,” ungkap Andi Etty Cahyani.

Salah satu video yang dikirim dibuat oleh Amanda Agnesia, kelas 4B. Ibunya, Nanik Widorini, mengaku beliaulah yang memvidiokan anaknya, baik saat praktik adiwiyata maupun ketika belajar IPA, membuat benda dari plastisin. Sejauh ini, kata Bu Nanik, pembelajaran daring yang diikuti anaknya berjalan lancar.

Semangat adiwiyata memang tak surut di sekolah meski sedang libur akibat pandemi virus corona. Guru-guru yang bergantian piket tetap menaruh perhatian dengan merawat tanaman dan menyiram tanaman. Bahkan pot-pot tanaman obat keluarga (toga) dicat agar terlihat indah dan asri. (**)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan