Liberalnews, Makassar – Miris nasib warga kelurahan Walawalaya Kecamatan Tallo kembali dibuat kecewa lantaran gaji insentif yang sudah dijanjikan kepada para ketua RT sebesar Rp 1 juta/bulan hanya janji dan isapan jempol semata.
Insentif yang dijanjikan tersebut ternyata hanya terealisasi sebesar Rp 200 ribu lebih yang diterima para RT meski telah terpenuhi 9 indikator penilaian dan telah menerima piagam penghargaan atas ke indahan Lorong.
Meski sebelumnya disampaika bahwa pada bulan Januari, Februari dan Maret gaji insentif RT/RW akan diberikan full oleh Pemerintah Kota Makassar. Sehingga, total gaji tersebut sebesar Rp3 juta/tiga bulan.
Hal yang dijanjikan Pemerintah Kota Makassar dalam hal ini Wali Kota Makassar Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto yang memimpin Bimbingan Teknis (Bimtek) RT/RW beberapa waktu lalu.
Ditemui disalah satu rumah warga Sabtu (30/3/2019) beberapa tetua RT, Ketua Lpm yang hadir menyampaikan keadaan yang sebenarnya terjadi atas insentif mereka.
Bahkan ketua LPM tersebut juga mengaku tak pernah ada pelibatan terhadap proses penilaian indikatior guna menetukan insentif dari para RT jika memang harus berdasarkan ketentuan indikator tersebut
Ketua RT 7, RW 2 Kelurahan Walawalaya, Junaedi mengungkapkan, dirinya kecewa karena gaji insentif RT/RW dipotong dan tidak diberikan sesuai apa yang telah dijanjikan sebelumnya.
“Alasannya itu karena kinerja para RT/RW tidak memenuhi sembilan indikator yang harus dijalankan RT/RW, makanya ada insentifnya dipotong, ada juga yang tidak,” ujarnya. Tandas Junaedi
Senada dengan hal tersebut RT 5 RW 2 Kelurahan Walawalaya, Makmur juga mengatakan bahwa meski ada 9 Ketua RT di Kelurahan Walawalaya yang insentifnya dipotong. Bahkan, 7 diantaranya tidak ingin mengambil gaji tersebut jika tidak setara sesuai yang dijanjikan.
“Yang 2 orang itu sudah dia ambilmi gaji insentifnya, Rp250 ribu diterima. Tapi saya tolak pak karena tidak sesuai dengan yang dijanjikan sebelumnya, padahal kan saya juga bekerja,” ungkapnya.