Liberalnews, Makassar – Kabar tak sedap kembali merebak yang di tujukan kepada Walikota Makassar, Anggota DPRD Kota Makassar baru-baru ini Basdir SE mengatakan dengan tegas mempertanyakan soal polemik pemotongan insentif sejumlah RT/RW selama 3 bulan terakhir yang sampai hari ini tidak jelas peruntukannya.
Padahal, janji Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar dalam hal ini Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto akan memberikan Rp1 juta per bulan. Namun, nyatanya ada sejumlah RT/RW hanya menerima Rp200 ribu lebih per bulannya. Dari informasi yang di berikan oleh Walikota tempo hari kepada para RT/RW soal janji-janjinya ternyata hanya usapan jempol belaka karena tidak di realisasikan.
“Kalau ada RT/RW yang tidak menerima satu juta itu, pertanyaannya dialihkan kemana anggaran itu? Apakah dialihkan untuk kepentingan lain?,” ujar Basdir kepada Wartawan, Sabtu (30/3).
Menurut Legislator Partai Demokrat itu, sebelumnya Danny Pomanto sudah menjanjikan akan memberi insentif kepada RT/RW secara full dan merata untuk bulan Januari, Februari dan Maret namun ternyata sampai hari ini belum terealisasi dengan apa yang dia janjikan.
“Tapi faktanya tidak demikian, saya khawatirnya 9 indikator itu bukan lagi standar utama, tetapi ada lagi indikator tambahan,” tandas Anggota Komisi D DPRD Kota Makassar ini.
Basdir menduga, insentif RT/RW dipotong karena ada indikator lain yang diwajibkan setiap Kelurahan untuk bisa dipenuhi, sehingga menurutnya, gaji tersebut akan diberikan full.
“Kalau dulu kita support lorong garden, tapi kalau ada lorong lain yang diwajibkan oleh Lurah, menurut saya itu sudah tidak becus. Loh ini uang rakyat, bukan uangnya partai politik,” tegasnya.
Lebih jauh Basdir pun mengatakan akan mengambil suatu keputusan mengenai keluhan-keluhan yang dialami oleh pihak RT/RW karena apa yang telah Walikota tentukan sangat merugikan pihak yang telah di tugaskan sebagai pelayan masyarakat.(@).