Siswa SD Islam Athirah Raih Prestasi Nasional Berkat Pembinaan Sains yang Terarah

Makassar, Experience – SD Islam Athirah kembali mengharumkan nama Makassar melalui keberhasilan enam siswanya meraih medali dalam Festival Sains Nasional 2025 yang digelar di Bandung. Ajang ini diikuti oleh lebih dari 50 sekolah dari seluruh Indonesia. Prestasi gemilang ini diraih dalam tiga bidang sekaligus: Matematika, IPA, dan Bahasa Inggris.

 

Para siswa peraih medali adalah Al Hajj Mappatunru (Perak – Matematika), Rayyan Al Ghazali (Perunggu – IPA), Naufal Akiyoshi Usman (Perak – IPA), Khanza Nafisa Willyanto (Perak – IPA dan Perak – Bahasa Inggris), serta Muhammad Al Fatih Idris Atmaputra (Perunggu – Bahasa Inggris). Keberhasilan ini menjadi bukti nyata dari sistem pembinaan terarah yang diterapkan oleh sekolah.

Sejak kelas 4, siswa SD Islam Athirah mengikuti seleksi Olimpiade Sains secara sistematis. Mereka yang lolos disiapkan secara intensif oleh Tim Olimpiade Sains Athirah (TOSA), melalui strategi belajar, latihan soal, hingga penguatan mental. Sebulan menjelang lomba, bimbingan ditingkatkan secara personal agar siswa tampil maksimal.

Menurut Ahriani, wali kelas Rayyan Al Ghazali, pendekatan flipped classroom menjadi kunci sukses pembelajaran. “Siswa mempelajari materi terlebih dahulu dari video atau bacaan, sehingga saat pembelajaran berlangsung, mereka siap berdiskusi dan menggali lebih dalam,” ujarnya. Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi dengan orang tua, yang turut mendampingi anak belajar di rumah dan memberi dukungan penuh di luar jam sekolah.

Bacaan Lainnya

Pembina TOSA, Bu Satri, menambahkan bahwa seleksi awal dilakukan untuk menjaring siswa berbakat, lalu dilanjutkan dengan pembinaan intensif. Tantangan terbesar, menurutnya, adalah manajemen waktu. Namun, sekolah telah menyusun jadwal yang seimbang agar pembinaan olimpiade tidak mengganggu pembelajaran reguler.

“Pembinaan ini bukan sekadar untuk menang, tapi untuk membentuk karakter: semangat belajar, tanggung jawab, dan sportivitas. Kekalahan pun kami jadikan pijakan menuju kemenangan yang lebih besar,” jelasnya. Ia menegaskan bahwa strategi sekolah dilakukan secara menyeluruh, dengan penekanan pada berpikir kritis, pendalaman materi, serta pengembangan potensi non-akademik.

Melalui pendekatan ini, SD Islam Athirah tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kemandirian dan karakter tangguh. Sekolah ini membuktikan bahwa dengan sistem yang terarah dan kolaborasi kuat antara guru, siswa, dan orang tua, prestasi nasional bukan lagi sekadar harapan, melainkan sebuah keniscayaan.(*)

Editor//Experience//Online//Hasim.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan