SULSELEXPERIENCE.COM,MAKASSAR— Sekolah Islam Athirah saat ini dalam tahap transisi untuk mengadakan sekolah online atau sudah bisa tatap muka pada adaptasi kebiasaan baru (AKB).
“Kami sudah ada pembicaraan melalui rapat internal. Semoga kita bisa menjadi piloting provinsi (tingkat SMA) untuk AKB,” ungkap Saharuddin selaku Departemen Kurikulum Sekolah Islam Athirah.
Adapun nantinya pertemuan tersebut akan mengadopsi surat kesepakatan bersama dan mengikuti panduan kesehatan. Sementara kurikulum sudah dirancang dan dianggap sudah siap untuk melakukan sekolah tatap muka.
“Sejak November telah membentuk satgas AKB dan membahas kurikulum adaptasi, standard protokol kesehatan, dan fasilitasnya. Kami membahas
Mengikuti keinginan orangtua, apabila bersedia untuk melakukan tatap muka atau belum bisa dilakukan.
Jumlah siswa SMA Islam Athirah, yakni kurang lebih 400 siswa. Sekolah tatap muka masih akan menerapkan 30% dengan konsep bertahap dan beregu.
“Jadi misalnya kami membagi regu A, B, dan C. Apabila di hari Senin regu A masuk ke sekolah dan tatap muka langsung, lalu regu B dan C tetap bersekolah tapi melalui online,” jelasnya.
Meski demikian, sekolah tatap muka akan dijalan setelah mendapat surat resmi dari pihak kopertis.
Sekolah Islam Athirah sendiri hari ini menggelar perayaan Milad ke 37 tahun dengan konsep reuni online sekaligus buka puasa bersama di Sekolah Islam Athirah Baruga, Sabtu, 24 April 2021.
Direktur Sekolah Islam Athirah, Syamril mengatakan pada Milad tahun ini, pihaknya melakukan tiga hal disingkat SAH (solid, aspirasi, dan happiness), yakni solid dengan mempertemukan para alumni baik guru maupun siswa melalui virtual, kemudian Aspirasi, menggali, mendengar aspirasi internal dan eksternal karyawan dan masyarakat tentang sekolah masa depan seperti apa dan bersangkutan dengan Sekolah Islam Athirah.
“Terakhir happiness, yaitu berbagi kebahagiaan terbagi ke 37 titik untuk mengadakan aktifitas sosial. Khusus di milad ini dilakukan secara bersamaan ke daerah yang membutuhkan dan sumbangsih dari internal bukan dari siswa maupun orangtua siswa. Murni dari internal sekolah,” ucapnya Syamril.