Selagi.id, Makassar – Badik kata tersebut tentunya terpaut persoalan senjata tajam khas Makassar dan tak luput dari kekerasan, dan ketajaman sehingga menginspirasi dengan keinginan kuat dari Manggala Cinema dalam memproduseri film Badik The Movie yang rencana tayang pada april 2018 kedepan.
Membawa judul BADIK kumpulan remaja Manggala Cinemais mencoba mengangkat kultur dan budaya Makassar sehingga dapat mengedukasi dan jadi barometer pemahaman tentang apa dan bagaimana Badik. Ungkap Faisal AA Minggu (4/03/2018) Selagi.id.
Dengan dukungan aktor dan aktris nasional pemeran film Badik The Movie diantaranya, Qausar Hartayudhana, Mike Luckok, Geisya Shandi, Dony alamsyah dan Prisia Nasution serta lima orang aktris pendukung statmen yang di produseri oleh Devris Brigel, dibawah payung Manggala Cinema, berharap film tersebut dapat terwujud sebagai film genre pertama dengan slasher pembunuhan.
Ingin Tahu lebih lanjut sinopsisnya, film BADIK mengisahkan dua kakak-beradik yaitu Unru dan Badik, anak seorang guru silat yang berada di pelosok Makassar dan memiliki cita-cita berbeda.
Unru yang ingin memajukan daerahnya, sementara saudaranya BADIK ingin melestarikan adat dan budaya, khususnya seni pencak silat agar tidak tergerus oleh zaman.
Ketika lulus sekolah keduanya berpisah, Unru hijrah ke kota meneruskan kuliah, sedangkan BADIK menetap di desa melanjutkan mengajar silat di padepokan ayahnya yang sudah tua.
Namun terjadi musibah yang merenggut nyawa UNRU ketika menjalani ospek di luar kampus yang di adakan oleh para senior. Kabar buruk duka cita besar bagi Badik dan kedua orang tua Unru.
Berita simpang-siur di media masa tentang kematian UNRU seolah blur dan terkesan ditutup-tutupi itu yang membuat BADIK memutuskan untuk pergi ke kota menyelidiki sendiri kejadian sebenarnya.
Menyusul peristiwa menggemparkan lainnya yaitu kematian tragis dua mahasiswa senior Illang dan ROS. Notabene kedua mahasiswa itu ternyata terlibat dalam skandal ospek yang menewaskan UNRU beberapa waktu lalu tersebut.
NUR dan BADIK di pertemukan saat
keduanya sama-sama di hantui rasa penasaran ingin menguat misteri di balik tragedi ospek maut dan juga pembunuhan ILLANG dan ROS.
BADIK yang bekerja sebagai cleaning service di kampus mempunyai job sampingan menjadi wartawan kampus tandeman NUR dalam menganalisa semua clue yang mereka temukan untuk kemudian mereka posting di mading
dan koran online kampus.
Seiring waktu, hubungan NUR dan BADIK pun semakin erat walau BADIK tetap merahasiakansiapa dirinya sebenarnya. Artikel NUR menyulut kemarahan senior lainnya terurtama teman-teman satu genk Illang yaitu Ippang, cs dan Askar, juga Rani sahabat Ros,
Ketika penelitian Nur semakin lama
kian tajam dan mulai mengerucut mengarah pada mereka dengan mengait-ngaitkan kematian Illang dan Ros dengan skandal ospek maut.
Sementara disisi lain kepolisian telah lama mencium kejahatan Ippang, cs Dibalik skandal ospek dan hanya menunggucukup bukti untuk menjerat mereka dengan kasus pidana.
Ippang, cs Mengincar BADIK si cleaning service gadungan yang kerap membantu Nur dalam meriset dan menerbitkan hasil analisa-analisanya. Tapi kali ini para preman salah mencari lawan, mereka yang justru babak-belur jadi bulan-bulanan BADIK dalam pertarungan di Losari.
Waktu berselang, perseteruan antara Ippang, cs vs Badik beransur mencair. Nur sebagai ex-ketua ospek di ajak oleh Ippang, cs survey tempat untuk acara pesta pembubaran panitia yang rencananya diadakan di villa Rani, tapi yang terjadi disana justru malapetaka. Teror pembunuhan berlanjut di sana dan mengincar semua senior yang terlibat dalam skandal UNRU.
Awalnya Ippang, cs sebagai tertuduh utama yang di anggap ingin menjebak mereka semua di tempat terpencil itu untuk di habisi satu-persatu demi membungkam semua saksi dalam tragedi ospek maut yang menewaskan Unru, agar ia bisa mengubur aib itu selamanya.
Tapi begitu penyamaran BADIK terbongkar bahwa sesungguhnya dirinya adalah saudara UNRU maka BADIK pun lalu masuk ke dalam daftar tersangka sebagai pembunuh misterius dengan motif yang paling kuat yaitu dendam.
Keadaan semakin pelik dan rumit, sementara korban tewas terus berjatuhan semua tampak semakin kabur dan buram, tidak ada yang dapat dianggap mutlak sebagai pembunuhnya atau bukan pembunuh, sampai sosok misterius tersebut betul-betul membuka jati dirinya. (*/)