Selagi.id, Maros – Pimpinan Cabang Gerekan Pemuda Ansor kabupaten menggelar unjuk rasa di kantor cabang BNI Maros, jl. Jenderal Sudirman, Jum’at (6/10/2017) dengan mengerahkan puluhan kader GP Ansor kabupten Maros yang dipimpin ketua pimpinan cabang GP Ansor Maros, Abrar Rahman.
Menurut Abrar, demostrasi ini sebagai bentuk protes dan kecaman keras ulah oknum BNI di kota Makassar bernama Jefri Roberto Leiwakabesi yang melakukan perbuatan tidak menyenangkan bahkan mengkriminalisasi wakil ketua dewan pembina kami di GP Ansor Sulsel Dr. H. Ambo Ala.
Hal ini ini terjadi lantaran Jefri menyuruh orang mendatangi kediaman Prof. Ambo Ala pada malam takbiran jelang idul adha kemarin guna menagih tunggakan bunga bulanan.
Dalam kesempatan itu ayahanda kami, Prof Ambo Ala sudah mengingatkan orang itu supaya pulang dulu karena sekarang ini kami lagi sibuk persiapan acara zikir dan doa di malam takbiran ini, nanti saya pasti dibayar setelah libur lebaran. Namun atas perintah dari saudara Jefri orang tersebut berkeras dan tidak mau pulang jika tidak diberi uang.
Sehingga acara zikir dan doa bersama pun menjadi berantakan karena pihak BNI dalam hal ini saudara Jefri menuntut untuk segera menyelesaikan bunga pinjaman malam itu juga.
Bahkan Jefri sempat menelpon langsung Prof. Ambo Ala dan memaki-maki beliau dengan sebutan penipu, pembohong dan kata-kata tidak pantas lainnya. Sehingga malam itu juga Prof. Ambo Ala mendatangi langsung kantor BNI Makassar untuk menyelesaikan kewajibannya.
Karena perbuatan tidak menyenangkan dari saudara jefri, GP Ansor Maros mengecam keras ulah oknum pimpinan BNI di Kota Makassar yang sangat arogan dan tidak menghargai pemuka agama dan tokoh masyarakat yang kami sangat hormati diperlakukan seperti itu.
GP Ansor Maros mendesak agar kriminalisasi terhadap Prof. Ambo Ala dihentikan karena itu sangat menciderai rasa keadilan.
GP Ansor Maros sangat tidak menerima tindakan saudara Jefri yang non muslim yang sudah tidak menghargai suasana kekhusyuan dalam menyongsong Idul Adha.
GP Ansor Maros mendesak BNI menyeleksi dengan baik para petugas pada semua tingkatan, khususnya pembelajaran menghargai suasana peribadatan orang lain. (Zul/*)