Selagi.id, Makassar – Winslow adalah tokoh kesehatan masyarakat yang sering dipopulerkan oleh kalangan mahasiswa dengan tema tersebut Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FKM UNHAS mengadakan Desa Sehat Winslow.
Kegiatan tersebut telah berlangsung sejak 22-28 Januari 2018 yang lalu di Desa Labbo Kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantaeng. Selagi.id Sabtu (29/1/2018).
Kegiatan ini juga sebagai salah satu program kerja dari BEM FKM Unhas yang mengangkat tema “Perintis Desa Sehat; Pemberdayaan Masyarakat melalui Gerakan Kolektif dan Edukatif Menuju Desa Mandiri”. Kegiatan ini merupakan ajang realisasi dari Tridharma perguruan tinggi yakni pengabdian masyarakat.
Menurut Ketua BEM FKM Unhas, Farid Muslim, bahwa kegiatan ini didukung oleh pemerintah desa, kecamatan, maupun kabupaten juga Puskesmas dan Dinkes Bantaeng, demikian pula BPJS Bantaeng.
Desa Sehat winslow ini tidak saja berjalan pada satu minggu saja melainkan dua bulan yg persiapan mulai dari cek lokasi di beberapa kabupaten dan akhirnya menemukan tempat yang cocok untuk diintervensi pada bidang kesehatan. Pada bulan desember pun telah diadakan observasi selama tiga hari.
Selama intensif banyak intervensi yg di laksanakan yaitu intervensi fisik dan non fisik. Adapun intervensi fisik yg dilakukan yaitu pendirian papan wicara, gotong royong, penanaman toga, pembagian bubuk Abate, senam bersama.
Sementara intervensi non fisik yaitu penyuluhan kesekolah, penyuluhan toga ke masyarakat yang dibawakan oleh delegasi dari farmasi juga penyuluhan BPJS dan penyuluhan masyarakat lainnya.
Pada desa sehat winslow ini pun diadakan pemeriksaan kesehatan gratis bekerja sama dengan TBM Unhas, juga donor darah yang bekerja sama dengan UTD Bantaeng, dan diisi dengan hiburan seperti permainan tradisional dengan nonton bareng. Masyarakat Labbo yang menarik antusias pada kegiatan tersebut.
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FKM Unhas, Prof. Sukri Palutturi, PhD, pada pesan tertulis Selagi.id sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh BEM FKM Unhas, dan menganggap mahasiswa sudah mulai meningkat kesadaran sosialnya untuk terlibat dan berkontribusi di masyarakat. Kegiatan seperti ini perlu didukung dan dikembangkan secara terus menerus. (*)