EXPERIENCE, MAMUJU – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Barat mencatat inflasi di Desember 2021 secara mencapai 1.0 %. Sementara inflasi tahunan sepanjang 2021 mencapai 4.39 persen.
Kepala BPS Sulawesi barat, Agus Gede Hendrayana, terjadinya inflasi seoanjang tahun 2021 disebabkan karena provinsi sulawesi barat telah dilanda bencana diawal tahun 2021 yakni gempa bumi 6.2 magnetudo dan tentunya akses kebutuhan pokok terhambat dan mengakibatkan kenaikan harga kebutuhan pokok maayarakat.
“ tentu kita tahu semua, bahwa sudah dirasakan diawal tahun 2021 dengan terjadinya gempa 6.2 magnetudo dan tentunya sangat berpengaru bukan hanya pada kehidupan sosial tapi juga kebutuhan ekonomi masyarakat,” kata , Agus Gede, Senin, 3 Januari 2022.
dia Untuk dibulan desember 2021 terjadi inflasi 1.0 disebabkan kenaikan harga kebutuhan pokok seperti minyak goreng, telir dan juga lombok.
“ karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya beberapa indeks kelompok pengeluaran yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau 1,83 persen; kelompok pakaian dan alas kaki 0,09 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,97 persen; kelompok kesehatan 0,59 persen; kelompok transportasi 0,98 persen; dan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 0,44 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi yaitu kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,09 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,09 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,06 persen,” katanya
Berdasarkan hasil Survei Harga Konsumen 90 kota di Indonesia pada bulan Desember 2021, menunjukkan bahwa 88 kota mengalami inflasi dan 2 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Jayapura sebesar 1,91 persen dan terendah di Pekanbaru sebesar 0,07 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Dumai sebesar 0,13 persen dan terendah di Bukittinggi sebesar 0,04 persen. (Mat/U Nai/**)
