Liberalnews, Makassar – Kodim Kendari bersama warga setempat bahu membahu membantu mengatasi Bencana banjir yang melanda tiga desa, yakni Horoe, Sabandete dan Puuhilalu, di Kecamatan Oheo Puwanngudu dan kecamatan Asera, Kabupaten Konawe Utara, jumat (7/6/2019).
Intensitas Curah hujan yang terus menerus sehingga terjadinya banjir dengan ketinggian air 1,5 meter menimbulkan debit air naik ke jalan sehingga memutuskan arus lalu lintas dan aktivitas warga.
Kondisi yang dianggap tidak memungkinkan, akhirnya Kodim kendari memutuskan mendirikan tenda Posko Satgas Bencana untuk membantu warga yang terdampak bencana.
Terpantau sejak Pukul 11.40 Wita (7/6/2019), kondisi banjir di tiga Desa Horoe, Sabandete dan Puuhialu mengalami penurunan dengan ketinggian air bervariasi.
Seperti di Desa horoe yang sejak terjadinya banjir 3/6/2019) ketinggian air masih mencapai 1,5 meter yang mengakibatkan air naik ke jalan dan memutuskan arus lalu lintas sepanjang 30 meter.
Saat terpantau kini, air surut dengan ketinggian 50 cm dan panjang penyebrangan 15 Meter, sehingga kendaraan bermotor berukuran mini bus sudah bisa melintas. Namun sepeda motor masih tetap harus menggunakan jasa rakit atau pincara dengan biaya menyeberang sekitar Rp50 ribu perunit.
Sementara Desa Puuhialu, sejak 3 Juni lalu, ketinggian air yang mencapai ±4 meter telah mengakibatkan air naik kejalan dan memutuskan arus lalu lintas sepanjang 500 meter, dan hingga kini tinggi air menurun sekitar 1,5 meter dengan panjang lokasi ±300 meter.
Hal ini membuat para pengguna jalan terpaksa harus menggunakan jasa rakit atau pincara yang dibuat oleh warga dengan biaya Rp.100.000 untuk sepeda motor, dan kendaraan roda 4 ukuran minibus dan Pick up Rp.600.000 hingga Rp. 700.000.
Sementara kondisi terkini Desa Sabandete jalan nya masih tertutup air sepanjang 700 m dengan kedalaman 3 m, Sementara Desa Puwanggudu, Kecamatan Asera jalur utama jalan sudah bisa dilewati, dan dari rumah penduduk diinformasikan dari banjir telah surut dari 1,2 meter, telah turun hingga ±50 cm.(@).