Koordinator FPPS Serah Terima ke Pemda Sumba Timur


Warning: Attempt to read property "post_excerpt" on null in /home/u3546418/public_html/wp-content/themes/bloggingpro/template-parts/content-single.php on line 81

Selagi.id, Waikabubak Serah terima sekretariat Forum Peduli Pendidikan Sumba (FPPS) dari pemerintah kabupaten Sumba Barat masa kerja 2017 – 2017 kepada Pemerintah kabupaten Sumba Timur yang dilaksanakan Selasa (23/2018), kemarin yang bertempat di Aula Rumah Jabatan Bupati Sumba Barat.

Wakil Bupati Sumba Barat, Marthen Ngailu Toni, SP selaku Koordinator FPPS telah menjalankan tugasnya selama dua tahun dan menyerahkan tanggungjawab kepada pemerintah kabupaten Sumba Timur dalam hal ini Wakil Bupati Sumba Timur, Umbu Lili Pekuwali, ST, MT.

Kegiatan dihadiri langsung wakil Gubernur Nusa tenggara Timur yang diwakili Kepala Biro Humas Setda provinsi NTT, Drs. Samuel D. Pakereng, Bupati Sumba Barat Agustinus Niga Dapawole, Wakil Bupati Sumba Tengah, Wakil Bupati Sumba Timur, Perwakilan INOVASI Jakarta, Kepala Dinas Pendidikan NTT dan anggota forum.

Perwakilan inovasi Jakarta dalam sambutannya mengatakan salah satu permasalahan yang terjadi di Sumba yaitu kekurangan tenaga guru, sehingga menurutnya untuk mengatasi itu akan ditarik guru-guru swasta dari sekolah Negeri, info itu telah kita sampaikan terkait dengan kekurangan tenaga guru dan pendidik di sekolah-sekolah, dan dalam forum itu juga langsung diklarifikasi oleh bapak dirjen pendidikan salah satunya terkait kekurangan guru dan pendidik dan kita disajikan data pokok pendidikan atau dapodik.

“Di daerah kita ada kekurangan tetapi jumlah guru cukup, jika dinilai satuan jumlah siswa standar pemerintah pusat dibandingkan dengan guru-guru, realita yang ada di Sumba tentu standar yang ditetapkan pemerintah pusat itu tidaklah cukup dengan kita,” katanya.

Bacaan Lainnya

Lanjut menurutnya, standar pemerintah bahwa satu kelas 30-an siswa dipatutkan dengan jumlah guru/siswa dibagi dengan satu cukup data pendidikan. Bagaimana menempatkan guru-guru yunior di kelas rendah kita terapkan KKG (Kelompok Kerja Guru) dan peranan kepala sekolah ke depan. Forum ini juga jika melihat persoalan persamaan itu sudah selesai dan kita masih memilik persoalan tidak sama di tiap-tiap kabupaten dan di empat kabupaten di pulau Sumba ini.

“Peran forum masih terus kita butuhkan jika kita menyuarakan secara sendiri-sendiri pasti tidak sampai pada level mengambil kebijakan pemerintah pusat,” tandasnya.

Wakil Bupati Sumba Barat, Marthen Ngailu Toni, SP, selaku ketua tim mengucapkan terima kasih kepada bapak ibu sudah menghadiri dalam rangka serah terima FPPS Sumba dan kabupaten Sumba Timur.

Latar belakang pertemuan ini di awal program kementrian Republik Indonesia melakukan penelitian surat ACDP-40, menyampaikan latar belakang semua untuk menginvestigasi persoalan pendidikan yang tejadi di pulau Sumba, yang mana ditemukan bahwa pendidikan di pulau sumba secara umum hampir sama.

“Salah satu kualitas pendidikan kita masih rendah khusus di kelas-kelas menengah, dan menyangkut kepala sekolah, sarana dan prasarana, berbagai hal yang merupakan faktor pembatas yang menyebabkan kualitas pendidikan di pulau Sumba, lantas apa yang dilakukan oleh kita ini mendorong empat pemerintah di Kabupaten yang diback-up secara kuat oleh Bapak Bupati sebagai kepala pemerintah Sumba Barat, semua kabupaten bersepakat untuk mengadopsi, dan masing-masing menganggarkan untuk kita bisa menyelesaikan permasalahan di pulau Sumba,” kata Wakil Bupati Toni.

Bupati SB, Drs. Agustinus Niga Dapawole dalam sambutannya mengatakan sudah mendengar semua keluh kesah masyarakat Sumba melalui para pemimpin yang ada, dan mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada perwakilan inovasi Jakarta yang sempat hadir, perwakilan inovasi di Sumba dan Wakil Bupati Sumba Barat selaku coordinator forum selama dua tahun sudah berupaya sedemikian rupa namun masih ada juga yang belum kita selesaikan.

“Nampaknya dua tahun ini saya rasa cepat sekali oleh karena itu mungkin kita harus bisa memikirkan ke depan lagi kalau bisa masa kerja sekretariat bisa 2,5 tahun. Dari sekarang kita bias meyakinkan bagi para bupati yang sekarang. Oleh karena itu saya rasa selama dua tahun Wakil Bupati selaku koordinator berjuang terus menerus dan masih banyak hal yang kita bicarakan dan perlu kita pikirkan bersama,” kata Dapawole.

Wakil Bupati Sumba Timur, Umbu Lili Peku Wali, ST,MT, mengatakan yang menjadi inti adalah dalam rangka kita menjawab permasalahan pendidikan terutama di tengkat pendidikan dasar yang sama-sama kita alami, inginkan untuk dapat solusi-solusi terbaik terutama persoalan yang menyangkut hal hampir sama untuk kita di Sumba.

“Ada beberapa kajian-kajian yang sudah dilakukan dan solusi itu kita sampaikan ke tingkat provinsi maupun tingkat pusat,” katanya. Rabu (24/1/2018). Selagi.id

Sementara itu Kepala Biro Humas Setda Provinsi NTT Drs. Samuel D. Pakereng, M.Si mewakili Wakil Gubernur NTT, Beny A. Litelnoni, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada NGO Inovasi dan Jajaran Pemda se daratan Sumba, Ketua FPPS dan jajaran atas segala usaha dan dedikasinya membantu Pemda se daratan Sumba untuk memajukan kualitas Sumber daya manusia melalui pendidikan.

Wagub NTT juga mengajak seluruh jajaran pemda se daratan Sumba dan Direktur Inovasi dan jajarannya untuk terus saling mendukung saling berbagi informasi dan ide, khusus di dunia pendidikan, agar pembangunan SDM di daratan Sumba semakin hari semakin lebih baik. (*/),

Pos terkait

Tinggalkan Balasan