P3E Suma Ajarkan Siswa SMP/SMU Makassar Pendidikan Lingkungan

Liberalnews, Makassar Edukasi lingkungan hidup melalui program eco office untuk sekolah SMP dan SMA sederajat digelar di ruang Bangun Praja. Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sulawesi dan Maluku.

Siswa yang hadir pada kegiatan Senin (26/11/2018) liberalnew.net tersebut, SMPN 35 Makassar,  SMPN 14 Makssar, SMPN 20 Makassar, SMPN 7 Makassar, SMPN 30, Makassar, SMAN 6, Makassar, SMKN 5 Makssar, SMAN 7 , SMK Kehutanan Negeri Makassar.

Dr. Darhamsyah selaku Ka.P3E Suma, saat pembukaan acara mengatakan bahwa “pendidikan lingkungan sangatlah penting dan harus diajarkan sejak dini.” Jelasnya.

Kegiatan edukasi ini menghadirkan wakil sekolah yaitu guru dan siswa yang nampak antusias peserta saat materi yang disampaikan pak Kapus yang diselingi dengan video tentang bagaimana menjaga air, serta iungkapan bahwa Indonesia itu kaya sumber daya alam kaya sumber hayati. Untuk itu bagaimana menjaga dan melestarikan agar dapat dinikmati anak.cucu kelak.

“Sayangnya kekayaan tersebut tercemar dan rusak. Sekarang ibu pertiwi menangis, sedang bersusah hati, air matanya berlinang, mas intan tercemar akibat ulah manusia.” Pungkas Kapus.

Bacaan Lainnya

Dihadapan siswa – siswi yang hadir pada edukasi lingkungan diutarakan, “Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan berhubungan timbal baliknya. Selain lingkungan hidup, mencakup lingkungan tidak hidup seperti batu, air, kayu, tanah. Lingkungan mencakup Abiotik, Biotik, Culture.” Tutur Darhamsyah.

Pada kegiatan ini Kapus juga memberi bingkisan kepada beberapa guru yg hadir sebagai bagian dari hari guru yang kita peringati setiap tanggal 25 November.

“Selamat buat semua guru, tanpa guru kita tidak akan menjadi siapa-siapa, tidak menjadi apa-apa. Kita harus bangga dan menghormati guru” Tutup Kepala P3E Suma.

Sementara itu Ellyyana Said  salah satu tim penilai Adiwiyata tingkat nasional/mandiri, mengatakan bahwa siswa-siswi yang hadir telah dipersiapkan menjadi pioneer atau tauladan di sekolahnya masing – masing. Setidaknya menjadi agen perubahan perilaku berbudaya lingkungan di sekolah.

“Disekolah sekolah Adiwiyata, siswa-siswinya kreatif, inovatif, suka kerjasama, jujur dan tanggungjawab dalam menjaga kebersihan dan penghijauan di sekolahnya.” Jelas Ellyyana Said

Untuk itu, diharapkan kepala sekolah dapat melibatkan semua siswa dengan membentuk tim-tim kecil di sekolah, supaya ada yang mengontrol penggunaan air, listrik, mengecek drainase, tiolet. Selain itu tim green house, tim Toga, tim biopori dengan cara merolling semua siswa.

Sekolah harus mendesain kantin sehat yang menjual makanan – makanan non kemasan dan mengkampanyekan kurangi sampah  siswa diwajibkan membawa tumbler atau tempat air minum ke sekolah.

“Selain itu harapan kita semua siswa mempunyai bunga yang dirawat mulai dari masuk sekolah sampai tamat,” tutup Ellyyana Said.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan