SulselExperience.com — Ketika saya diberikan kesempatan oleh dosen saya Dr. Farid Said menjadi staf di Badan Promosi Pariwisata Kota Makassar atau dikenal dengan BP2M.
Ini sebuah kebanggaan karena sejumlah pengurus yang bergabung dalam kepengurusaan itu adalah para sesepuh atau tokoh kepariwisataan daerah. Sebut saja seperti Ilhamsyah Mattalatta, Didi Manaba, Anggiat Sinaga, Hendra Arthur dan sejumlah pengurus organisasi industri pariwisata Sulsel lainnya yang tak lagi asing namanya.
Melalui fasilitasi Dinas Pariwisata Kota Makassar. Kami bersama para sesepuh pariwisata daerah diajak melakukan benchmarking di sebuah kota yang dikenal dengan ilmu-ilmu santetnya. Di kekinian, kondisinya telah berubah menjadi kabupaten 1000 even.
Kabupaten Banyuwangi ini yang terus berbenah dari kabupaten tertinggal menjadi kabupaten event yang mampu mendatangkan ribuan bahkan ratusan ribu wisman dam wisnus dalam setahun.
Banyak yang mengatakan itu semua berkat Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang cerdas dan energik. Kemampuannya menjadi leader bisa meramu melihat potensi apa yang dapat mensejahterakan masyarakat Kabupaten Banyuwangi dan sekitarnya.
Perjalan banyuwangi untuk menjadi destinasi event bukanlah sesuatu yang mudah karena membuat 100 event dalam setahun tanpa melibatkan Event organizer merupakan sesuatu yang sulit diterima oleh akal sehat,
Strategi ini yang coba saya dan para stakeholder pariwisata makassar coba cari tau seperti apa cara bupati Azwar Anas ini mewujudkanya.
Setelah kami sampai di pendopo rumah jabatan Bupati Banyuwangi yang biasa digunakan untuk menerima tamu kehormatan.
Kami pun berkeliling diajak ke beberapa ruangan yang biasa di jadikan salah satu opsional penginapan bagi tamu daerah tanpa harus masuk hotel. Fasilitas pendopo itu ternyata memiliki standart room hampir sama dengan hotel bintang tiga.
Turut mendampingi kami Kadis Pariwisata Kabupaten Banyuwangi bersama beberapa staff yang masih tergolong muda. Sesekali pak Kadispar Bayuwangi menyampaikan bahwa kami sangat bersyukur berkat pariwisata tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah mencapai angka 96%.
Menurutnya seluruh kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh Bupati tidak butuh waktu lama untuk di eksekusi dan di laksanakan.
Strategi jitu yang dilakukan Bupati adalah menjadi CEO Kabupaten Banyuwangi. Saya heran begitu mendapatkan penjelasan dari Kadis setempat sehingga muncul pertanyaan dalam hati CEO kan untuk perusahaan swasta bukan untuk pemerintahan ? Akhirnya penjelasan berlanjut
Ternyata selama ini bapak Bupati mempunyai konsep ekosistem SKPD menjadi bagian yang mirip seperti perusahaan pada umumnya. Ada yang bertugas sebagai marketing ada pula mengurusi operasional.
Namu konsep yang terpenting dan menjadi bagian strategi itulah Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi yang telah membuat masterplan 100 event dalam setahun dengan melibatkan organisasi perangkat daerah lainnya terkait seperti PU, Perdagangan termasuk Dinas Sosial yang bertugas mengurusi operasional Kabupaten itu.
Demikian halnya Dinas Kominfo, Humas dan Protokol bersama Biro Umum menjadi marketingnya.
Satu hal yang paling saya takjub dengan Bupati Azwar Anas adalah Kecamatan dijadikan sebagai penyelenggara event layaknya sebagai Event Organizer daerah, sesuatu yang sulit diterima akal sehat tetapi mampu diterapkan di kabupaten Banyuwangi .
Dari hasil kunjungan itu, saya sangat merindukan dari 24 Kabupaten/kota yang ada di Sulawesi Selatan. Ada beberapa daerah yang juga punya CEO seperti bapak Azwar Anas. (Irham Samad)