Pelindo Paparkan Strategi Bisnis Selama Pandemi Covid-19

Experience, Makassar – Manajemen PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo melakukan pemaparan di hadapan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) yang membidangi industri, investasi dan persaingan usaha saat melakukan pertemuan di Makassar untuk mengetahui bagaimana strategi bisnis yang dilakukan tiga BUMN sektor maritim dan satu BUMN perbankan selama masa pandemi Covid-19 hingga saat ini.

Pertemuan tersebut dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung dan dihadiri oleh Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga, Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono didampingi Direktur Strategi Pelindo Prasetyo dan Regional Head 4 Pelindo Dwi Rahmad Toto, President Director PT Perikanan Indonesia (Persero) Sigit Muhartono, Direktur Perencanaan dan Pengembangan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Harry Muhammad Adhi Caksono dan Kepala Kantor BNI Wilayah 07 Makassar Hadi Santoso, yang masing-masing melakukan pemaparan kinerja perusahaan khususnya di Indonesia Timur.

“Pertemuan ini untuk mengetahui bagaimana strategi yang dilakukan oleh mitra kerja Komisi VI DPR RI selama dan pasca pandemi Covid-19, walaupun saat ini masih ada varian omicron tapi ekonomi sudah bergerak dan permintaan sudah cukup banyak,” kata Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung saat melakukan pertemuan di The Rinra Hotel Makassar, Jumat (25/2/2022).

Dia menambahkan, pihaknya juga ingin mengetahui lebih jauh terkait langkah strategis sektor maritim karena menjadi tulang punggung ekonomi, khususnya di wilayah Indonesia Timur.

Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono memaparkan, saat ini fokus layanan bisnis Pelindo yakni peti kemas, non peti kemas, logistik dan hinterland, serta marine dan equipment.

Bacaan Lainnya

Pihaknya saat ini sedang menangani beberapa proyek besar, salah satunya Makassar New Port (MNP) yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional atau PSN dan berlokasi di Makassar.

“Nantinya setelah proyek MNP rampung, lapangan penumpukan peti kemas yang eksisting saat ini akan dipindahkan ke Pelabuhan Baru Makassar yang juga akan terintegrasi dengan kawasan industri untuk mengefisiensikan arus logistik,” jelas Arif.

Ditambahkan Dirut Pelindo, selama masa pandemi Covid-19, pihaknya telah melakukan beberapa strategi untuk tetap menjalankan bisnis Perseroan, yaitu pemberlakuan SOP dan protokol kesehatan, konektivitas sistem integrasi dan pelayanan operasi pelabuhan 24/7 atau 24 jam selama 7 hari.

President Director PT Perikanan Indonesia (Persero) Sigit Muhartono mengungkapkan bahwa ada tiga bisnis utama yang dijalankan oleh perusahaannya, yaitu fish processing and trading, Bisnis Kepelabuhanan dan Bisnis Pabrik Pakan.

“Laut kita harus kita jaga, agar ekosistem maritim dapat selalu terjaga,” imbuhnya.

Direktur Perencanaan dan Pengembangan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Harry Muhammad Adhi Caksono menuturkan, dalam menjalankan bisnis selama ini, pihaknya pada intinya selalu mengutamakan keselamatan.

“Keselamatan pelanggan dari sisi pejalan kaki dan kendaraan yang akan menggunakan jasa kapal milik ASDP,” ujarnya.

Pihaknya lanjut Harry, tahun ini menargetkan seluruh pelabuhan yang ada kapal ASDP sudah digitalisasi, agar penumpang tidak lagi menggunakan uang tunai untuk membeli tiket. Saat ini menurut dia, digitalisasi di wilayah timur baru dilakukan di Pelabuhan Bajoe dan Pelabuhan Selayar.

Sementara itu, Kepala Kantor BNI Wilayah 07 Makassar Hadi Santoso mengungkapkan, sejauh ini pihaknya fokus pada langkah-langkah percepatan ekonomi dengan fokus sesuai unggulan masing-masing daerah di Wilayah 07.

“Misalnya di Sulsel kami fokus di sektor pertanian, pertambangan, perdagangan dan lain-lain. Di Sultra sektor pertambangan, perikanan dan pertanian. Sedangkan di Maluku, kami fokus pada perkebunan dan pertambangan,” terang Hadi.

“Selain fokus pada sektor, kita ketahui daerah-daerah ini punya produk-produk khusus yang kami support pembiayaannya melalui KUR atau pembiayaan dengan skim kredit yang lebih besar,” tukasnya.

Usai mendengarkan pemaparan dari empat pimpinan BUMN, anggota Komisi VI DPR RI kemudian mengajukan pertanyaan serta saran atas kinerja masing-masing BUMN, utamanya terkait langkah dan strategi yang telah dilakukan selama masa pandemi hingga Covid-19 dinyatakan endemi saat ini. (**/U Nai)

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan