Waspada, EDCCash Penipuan Investasi Berkedok   Aset   Kripto     dengan   Skema Piramida

SULSELEXPERIENCE.COM,JAKARTA – Kementerian Perdagangan melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mengingatkan dan mengimbau masyarakat      agar selalu   waspada dengan penawaran investasi berkedok          aset kripto   yang memberikan    janji keuntungan     tetap (fixed   income), berbagi keuntungan (profit  sharing), dan      bonus  jika dapat   merekrut anggota            baru.

Salah    satunya adalah perusahaan investasi           E-Dinar    Coin     Cash (EDCCash). Badan  Reserse Kriminal (Bareskrim)      Polri telah    menetapkan pemilik perusahaan EDCCash sebagai tersangka penipuan, penggelapan,   dan pencucian        uang pada    22         April 2021.

“Kegiatan         yang dilakukan EDCCash bukan  termasuk kegiatan           jual beli       aset kripto   yang sesuai  dengan ketetapan Bappebti. EDCCash merekrut anggota           baru dengan menggunakan skema  piramida, yaitu    dengan memproduksi  dan memperjualbelikan koin      di antara anggotanya sendiri. Masyarakat harus   waspada terhadap penawaran investasi dengan skema  piramida,” kata     Kepala Bappebti Sidharta Utama.

Sidharta mengungkapkan, koin     produksi EDCCash           tidak termasuk dalam  229      jenis aset      kripto   yang diperdagangkan di          pasar   fisik aset      kripto. Sebelumnya, satgas  waspada investasi           (SWI) termasuk          di dalamnya Bappebti menggelar       rapat pada    18         Juni 2019.   Pada    rapat tersebut, pemilik EDCCash mengaku hanya  membuat aplikasi             yang dapat   digunakan oleh     komunitas untuk   membeli E-Dinar Coin. Pemilik EDCCash juga      mengaku tidak    memberikan penawaran keuntungan. Namun,            pada 29         September 2020,   SWI sepakat untuk menghentikan kegiatan EDCCash.

Bappebti           telah mengeluarkan Peraturan Badan  Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor 7

Tahun  2020 tentang Penetapan Daftar  Aset Kripto  yang dapat Diperdagangkan di          Pasar   Fisik Aset     Kripto. Melalui peraturan tersebut, Bappebti          telah menetapkan sebanyak          229 jenis     aset kripto   yang dapat diperdagangkan. “Koin   produksi EDCCash           tidak termasuk dalam  229      jenis aset      kripto   yang diperdagangkan di          pasar   fisik aset      kripto,” ungkap Sidharta.

Sidharta mengatakan,   koin produksi EDCCash           tidak memenuhi persyaratan sebagai             aset kripto   yang dapat diperdagangkan di          pasar   fisik aset      kripto,  yaitu berbasis distributed ledger  technology; berupa aset kripto   utilitas (utility  crypto) atau aset      kripto beragun            aset (crypto backed asset); nilai kapitalisasi       pasar (market            cap) masuk  kedalam peringkat         500 besar   kapitalisasi pasar   Aset Kripto (coinmarketcap); masuk  dalam transaksi          bursa aset      kripto terbesar           di dunia;  memiliki manfaat ekonomi, seperti perpajakan, menumbuhkan industri informatika      dan kompetensi tenaga ahli       di bidang informatika; serta    telah dilakukan penilaian terhadap risikonya.

Menurut Sidharta, investasi           di bidang aset kripto   semakin diminati masyarakat, khususnya        di tengah pandemi Covid-19. Harga   aset kripto   seperti bitcoin, ethereum, ripple,  dogecoin, dan      lainnya terus mengalami kenaikan.

“Transaksi        aset kripto   harus dilakukan dengan pengetahuan  dan pemahaman tentang karaketristik    dan risiko    aset kripto.  Harga  aset kripto   berjenis bitcoin mengalami fluktuasi           yang sangat tinggi. Sehingga, bitcoin termasuk sebagai investasi           yang berisiko tinggi,” ujar Sidharta.

Kepala  Biro Peraturan Perundang-undangan         dan Penindakan M.Syist menambahkan, meningkatnya minat   masyarakat terhadap          aset kripto dimanfaatkan  oleh oknum yang     tidak bertanggungjawab. Sebelum memutuskan untuk   berinvestasi di perdagangan berjangka komoditi (PBK),  masyarakat perlu    melakukan pengecekan legalitas pialang berjangka dan      kewajaran keuntungan     yang ditawarkan.

“Kami   berharap masyarakat     tidak tergiur dengan janji     keuntungan di          luar kewajaran. Masyarakat     perlu mempelajari    lebih dahulu mekanisme transaksi, keuntungan,    dan kerugiannya,” tutup Syist.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan