Intelijennews, Makassar – Setelah keluarnya putusan Mahkamah Agung, rupanya tim Appi-Cicu tidak lagi terpengaruh apapun putusan Panwas yang akan diumumkan.
“Kita fokus menghadapi panelis dalam penajaman visi misi. Urusan sengketa Panwas, itu sudah selesai dengan keluarnya putusan MA. Tidak ada lagi setelah itu, kita tidak ada urusan lagi. Jadi kita fokus hadapi panelis dan lawan kita kolom kosong,” ujar Ar Sony, jubir Appi-Cicu, dikonfirmasi, Sabtu (12/05/2018).
Menurut Ar Sony, ratusan relawan Appi-Cicu dengan swadaya masing-masing akan hadir langsung memberi support kepada Appi-Cicu, mesti hanya lawan panelis dalam penajaman visi misi.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Makassar sendiri telah menentukan jadwal debat sesi kedua, dengan kandidat pasangan calon tunggal Appi-Cicu, yang akan dihelat pada 23 Mei 2018 di Jakarta.
“Tapi kita yakin betul, bahwa putusan Panwas tidak mungkin bertentangan dengan apa yang telah menjadi keputusan Mahkamah Agung. Karena kalau tidak, bisa dianggap dagelan, karena tidak mungkin keputusan level Panwas bisa menggugurkan putusan MA yang sudah final dan mengikat,” tegas Ar Sony.
Dalam debat kali ini, KPU Makassar pun tidak lagi akan terpengaruh dengan apapun putusan Panwaslu, terkait gugatan mantan kandidat pasangan Moh Ramdhan Pomanto-Indira Mulyasari (DIAmi). Hal itu dibuktikan dengan ketegasan, bahwa debat nantinya hanya diikuti satu pasangan calon, yakni Munafri Arifuddin -Andi Rachmatika Dewi (Appi-Cicu).
“23 Mei kami akan gelar penajaman visi dan misi pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin-Rachmatika Dewi (Appi-Cicu) di Jakarta,” ungkap Komisioner KPU Makassar, Rahma Saiyed, Jumat lalu.
Saat ini, merela masih bereda di Tangerang untuk simulasi pemilihan dengan satu pasangan calon. Sesuai regulasi yang diatur, lanjut Rahma, bila hanya diikuti satu pasangan calon saja maka namanya bukan debat kandidat melainkan penajaman visi dan misi. Adapun mengapa memilih lokasi di Jakarta, karena kegiatan tersebut akan disiarkan langsung oleh salah satu stasiun TV Nasional.
“Hal tehnisnya masih kami akan bahas. Belum final. Seperti penelisnya yang rencananya adalah Adi Suryadi Culla, Marzuki Dea, Maria, dan Prof Busron,” tambahnya. (R/Halim)