Makassar, Experience – Prodi Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masayarakat latih masyarakat membuat desinfektan sederhana dalam rangka mencegah penyebaran virus Covid-19.
Lokasi kegiatan pembuatan disinfektan Sabtu (18/4/2020) juga ditempatkan pada permukiman di sekitar Gereja Mamasa di Antang dan Perumahan Bukit Nirwana Permai Makassar.
Ketua Tim pelaksana kegiatan Dr. Mithen Lululangi, MT bersama ketua prodi PKLH PPs UNM ibu Dr. Ir. Hj. Nurlita Pertiwi, MT melatihkan pembuatan desinfektan yang praktis dan mudah diterapkan masyarakat, dengan berbahan dasar dan alat penyemprot yang diperlukan mudah ditemukan di toko toko.
Olehnya itu, tak ada kendala yang ditemui dalam kegiatan pelatihan ini. Setelah kegiatan pelatihan, masyarakat langsung menerapkan keterampilannya dengan melakukan penyemprotan pada gedung gereja dan halaman sekitarnya dengan pertimbangan sangat urgen dalam mencegah penularan virus Covid-19.
Menurut Ketua LP2M UNM Prof. Dr. Ir. Bakhrani Rauf, MT bahwa kegiatan yang dilakukan melalui pengabdian kepada masyarakat ini sangat bermanfaat dimana keterampilan masyarakat membuat desinfektan berdampak pada pemeliharaan lingkungan. Selain itu, masyarakat dapat terlibat mendukung kebijakan pemerintah dalam pecegahan penyebaran virus covid-19.
Pemerintah setempat dan masyarakat khususnya di sekitar lokasi kegiatan pengabdian masyarakat sangat merespon adanya pelatihan pembuatan desinfektan. Respon positif terwujud dengan adanya ajakan bagi seluruh masyarakat untuk aktif dalam pencegahan penularan virus covid-19.
Prodi Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masayarakat melatih masyarakat membuat bak cuci tangan dalam rangka mencegah penyebaran virus Covid-19.
Diketahui kegiatan dilaksanakan di kelurahan Tamamaung Kecamatan Panakukang srhak 1 April 2020 hingga 15 April 2020 yang menurut ketua tim pelaksana kegiatan Dr. Ir. Hj. Nurlita Pertiwi, MT bahwa keberadaan bak cuci tangan di tempat umum sangat mendesak untuk dipenuhi.
Penyebaran virus Covid-19 dapat dicegah melalui cuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun. Oleh karena itu, pelaksana merancang bak cuci tangan yang praktis dan mudah dibuat. Bahan dasar penyangga adalah pipa PVC ukuran 2 inch dan 0.5 inch serta sambungan lurus, sambungan L dan sambungan T. Bahan ini mudah ditemukan dan relatif murah. Pembuatannya juga hanya menggunakan peralatan sederhana seperti gergaji pipa dan bor tangan.
Bak cuci tangan dari aluminium tergolong ringan sehingga konstruksi iepa dianggap dapat mendukung dengan baik. Bak cuci tangan hasil pelatihan diserahkan pada PD Pasar Makassar Raya untuk ditempatkan pada beberapa pasar tradisional. Bak cuci tangan tersebut telah dimanfaatkan oleh penjual dan pengunjung pasar.
Sementara itu ketua LP2M UNM, Prof. Dr. Ir. Bakhrani Rauf, MT mengatakan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh prodi PKLH PPs UNM sangat bermanfaat. Pelibatan masyarakat dalam program pencegahan penyebaran Virus Covid-19 dapat terimplementasi dengan ketersediaan bak cuci tangan di tempat umum. Tandasnya
Pemerintah Kota Makassar melalui PD Pasar Makassar Raya sangat merespon kegiatan ini, dan berharap fasilittas tersebut dapat dimanfaatkan dalam jangka panjang. Selain itu, pencegahan penyebaran Virus Covid-19 akan semakin meluas di seluruh wilayah Kota Makassar.