Liberalnews, Makassar – Wujudkan kesehatan masyarakat bukanlah suatu hal yang mudah apalagi untuk mengaplikasikan kedalam kehidupan sehari hari warga masyarakat sekitar.
Hal tersebut mesti di barengi dengan pengembangan potensi SKM yang mampu memiliki power dalam menentukan aturan regulasi dalam keseharian masyarakat.
Menanggapi hal tersebut Dr. H Reza Aril Ahri, SKM.,M.Kes. Dosen Pasca Sarjana Umi pada liberalnews.net Minggu (6/1/2019) berharap agar para SKM (Sarjana Kesehatan Masyarakat) dapat dilebarkan sayapnya untuk dapat menciptakan regulasi dan tegas terhadap warga.
“Saya lebih setuju jika para SKM dapat menjadi pemerintah setempat seperti Lurah atau Kades yang dapat meciptakan regulasi” kata Reza sapaan akrabnya.
Dr. H Reza Aril Ahri memberi contoh bahwa Kades atau Lurah punya wewenang dan kapasitas sebagai orang yang memiliki warga dan berhak memberi teguran serta sanksi kepada warganya jika tak memahami Kesmas.
Dengan power para SKM memimpin pemerintahan setempat tersebut dapat menjadikan kesehatan masyarakat lebih baik dan lebih maju serta cepat terealisasi. Katanya
Dirinya kembali memberikan contoh kecil bahwa jika para SKM dapat memimpin didaerah seperti Kades dapatlah menegaskan dengan keharusan memiliki Jamban (toilet) dirumah masing masing yang jika hal tersebut tak dupatuhi maka warga akan kena sangksi seperti tak dikeluarkannya izin keramaian. Paparnya memberi contoh.
Menurutnya tegas bahwa saat ini para SKM hanya stagnan di Puskesmas yang jelas tak memiliki power dan warga sehingga sosialisasi kesehatan masyarakat kurang efesian dan terabaikan oleh warga sekitar.
Senada dengan ungkapan tersebut ketua PERSAKMI Sulsel, Prof. Sukri Palutturi, SKM, M.Kes., MSc.PH, PhD yang juga Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kemitraan FKM Unhas, menegaskan bahwa seorang SKM itu adalah pelayan bagi masyarakat.
Profil SKM adalah “Miracle” yang mempunyai urutan singkatan
- M = Manager (Manajer).
- I = Innovator (Pembaharu).
- R = Researcher (Peneliti).
- A = Apprenticer (Mampu belajar dalam tim dan bekerja cepat).
- C = Communitarian (Merakyat).
- L = Leader (Merakyat) dan
- E = Educator (Pendidik).
Prof. Sukri menambahkan bahwa seorang SKM memiliki kemampuan leadership dan berpikir sistem. SKM itu lebih merakyat dan memiliki kemampuan keorganisasian masyarakat yang kuat. Paparnya.
Selain itu para SKM juga menguasai kompetensi dasar ilmu kesehatan masyarakat misalnya Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Biostatistik Kependudukan dan Keluarga Berencana, Epidemiologi, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Gizi Masyarakat.
Bahkan dari pantauan ketua PERSAKMI Sulsel, Prof. Sukri Palutturi yang melihat beberapa alumni SKM memimpin satu daerah sangat berhasil menciptakan kesehatan masyarakat dilingkungannya. (*/)