Experience, Makassar – Sebagai ikhtiar dalam mempersiapkan pemilih yang cerdas dan Pemilu yang berkualitas, KPU Kota Makassar kembali menjalankan program pendidikan pemilih melalui program Kelurahan Peduli Pemilu dan Pemilihan (KP3) Rabu (11/05).
“Program KP3 saat ini telah memasuki angkatan ke-9. Kegiatan ini berlangsung di hotel Horison, adapun pesertanya adalah kader KP3 dan tokoh masyatakat dari kecamatan Rappocini.
Sebagaimana sebelumnya, kali ini KP3 Menghadirkan tiga Komisioner KPU Kota Makassar sebagai pemateri antara lain M. Faridl Wajdi (Ketua KPU kota Makassar), Endang Sari (Kordiv Divisi Sosialisasi, pendidikan pemilih, SDM dan Parmas), dan M. Gunawan Mashar (Kordiv Teknis Penyelenggaraan Pemilu. “Ungkap Komisioner KPU Kota Makassar Endang Sari Rabu 11/5/22.
Dia menuturkan bahwa Materi pertama dibawakan oleh Ketua KPU Kota makassar (M. Faridl Wajdi) yakni “persiapan menghadapi pemilu 2024”. Ia menyampaikan persiapan pemilu harus dilakukan jauh-jauh hari sebelum pemungutan suara agar kesiapan penyelenggaraan pemilu menjadi matang.
Sementara partisipasi masyarakat akan sangat di butuhkan, oleh karena itu masyarakat perlu membudayakan tertib administrasi. ‘tutur Endang.
Materi selanjutnya terkait “Teknik dan Identifikasi berita Hoaks” yang dibawakan oleh Endang sari, ia menyampaikan bahwa Hoaks seringkali diartikan sebagai berita bohong atau informasi yang dimanipulasi untuk kepentingan tertentu dengan tidak sesuai dengan fakta dan sumber yang tidak dapat di percaya. Hal ini karena rendahnya literasi digital masyarakat Indonesia sehingga menjadi pemicu masifnya hoaks beredar di masyarakat. Menghadapi pemilu serentak 2024, masyarakat harus kritis, harus bisa menelaah berita dan informasi(saring) sebelum di bagikan (sharing). Agar kehidupan demokrasi berbangsa dan bernegara bisa lebih matang dan kondusif. “Lanjutnya.
“Dan materi terakhir kali ini dibawakan oleh M. Gunawan Masrhar dengan materi “Komunikasi Publik Dalam Pemilu” Gunawan dalam materinya memaparkan bahwa pentingnya komunikasi dalam kehidupan keseharian kita terutama antar penyelenggara dan pemilih. Sebab kita perlu meyakinkan masyarakat agar dapat menerima informasi yang ingin disampaikan terutama informasi mengenai pemilu. “Cetus Endang. (**/U Nai)