Pembentukan dan Pelatihan Brigdalkarhutla Resmi Terbentuk di Sulbar


Warning: Attempt to read property "post_excerpt" on null in /home/u3546418/public_html/wp-content/themes/bloggingpro/template-parts/content-single.php on line 81

Selagi.id, Mamuju Dinilai sebagai salah satu daerah rawan kebakaran hutan, Provinsi Sulbar dengan titik hotspot yang cukup tinggi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Direktorat PKHL, melaksanakan kegiatan Pembentukan dan Pelatihan Brigdalkarhutla di kabupaten Mamuju.

Kegiatan tersebut dihelat selama 3 hari yang dimulai pada hari selasa hingga kamis 23 september 2017, dan dibuka langsung oleh Kasubdit Tenaga dan Sarpras. Ir. Agus Haryanta, Msc, dengan jumlah 60 orang peserta yang berasal dari 4 Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Dinas Kehutanan Sulbar.

Bacaan Lainnya
Pembentukan Brigdal Karhutlah Sulbar

Melalui Kepala Seksi Tenaga Dalkarhutla Direktorat PKHL Jakarta Pusat, Pribadi, S.Sos, MSi, kepada Selagi.id, mengatakan bahwa pembentukan Brigdalkarhut tersebut sebagai langkah dan upaya menekan laju tingginya titik hotspot serta di Sulbar.

Lanjut dia ungkapkan bahwa pembentukan Brigdalkarhut tersebut nantinya juga akan mem backup tugas Manggala Agni dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan.

“Sulbar merupakan salah satu wilayah yang dianggap rawan terjadinya kebakaran hutan sehingga Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Brigdalkarhut di bentuk dari KPH yang akan turut serta jadi brigade terdepan melakukan pemadaman jika terjadi kebakaran hutan di wilayah kerja KPH masing masing” terangnya.

Pemberian Materi Karhutlah Oleh Manggala Agni Daoos Gowa

Adapun pelaksanaan kegiatan Pembentukan dan Pelatihan Brigdalkarhutla tersebut mendatangkan pemateri dari Manggala Agni Daerah Operasi Gowa (Daops Gowa) yang di pimpin langsung Kepala Daops Gowa Markus Taruk.

Pengenalan Alat Pemadaman Karhut

Meski terhitung singkat pelaksanaan Pembentukan dan Pelatihan Brigdalkarhutla yang hanya terlaksana selama 3 hari tersebut, menurut Kepala Daerah Operasi (Kadaops Gowa) Markus taruk, mrngatakan sudah cukup maksimal untuk pengetahuan dasar dasar kebakaran hutan dan lahan.

“Materi dasar sasar pemadaman karhutla disertai praktek langsung di lapangan yang kami berikan itu cukup untuk melakukan tugas di wilayah masing masing PKH” ujarnya Jum’at (24/11/2017), kepada Selagi.id.

Praktek Pemadaman Langsung di Lapangan

Lebih lanjut dia paparkan bahwa nantinya juga akan di bentuk pos Manggala Agni di Sulbar untuk melakukan upaya penurunan titik hotspot.

Dia juga berharap agar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Dirjen PPI (Pengendalian Perubahan Iklim) dapat segera menyetejui penempatan pos Manggala Agni di Sulbar dan di kabupaten lain.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan